"Biasa setor ke LMKN 22 miliar loh. Kita bisa setor kesitu dan bisa didistribusikan ke insan musik. Seandainya kita dikenakan pajak yang begitu besar, ya wassalam," jelasnya.
Meski hingga saat ini karaoke keluarga miliknya belum tutup, tapi tak menutup kemungkinan itu akan terjadi jika tidak ada kejelasan mengenai pajak hiburan.
"Ini dapat menghabisi semua karyawan dan karaoke bisa tutup. Karyawan kira-kira 5000 plus tanggungan keluarga bisa 20-25 ribu orang," pungkasnya.
(*)
Penulis | : | Anggita Nasution |
Editor | : | Silmi |