"Biasanya normal, enggak ada kecurigaan, kalau tahu bisa saya tegur.
Enggak tahu (kejadian), kalau di luar kamar bisa saya pantau," kata SN, ketika ditemui di rumahnya.
SN baru mengetahui hal pilu itu saat korban pindah dan keluar dari rumahnya.
Ketika itu, siswi kelas 7 SMP tersebut ikut merawat ibunya yang sakit.
"Ibunya sakit stroke, masih baru, belum kejadian ini.
Saya enggak tahu, (korban) langsung dibawa, (jadi) waktu ibunya sakit diperiksa, setelah itu enggak balik sini, langsung ke rumah susun," pungkasnya.
Dilansir dari Kompas.com, kasus itu terbongkar saat ibu korban melihat gelagat aneh putrinya.
Sang putri tampak murung dan terlihat mengalami masalah yang berat.
Setelah ditanya, ia mengaku diperkosa oleh kakak, ayah dan dua pamannya.
Syok berat, sang ibu langsung mengajak salah seorang keluargaya berangkat Polrestabes Surabaya untuk membuat laporan.
"E dipanggil ke rusun, disidang, ditanya, saya juga kaget kok bisa terjadi. Kakak saya juga dipanggil ke rusun, terus dia mengaku dilaporkan ke polisi," ujarnya.
Menurut SN, saat dimintai keterangan, E mengaku perbuatannya dan mengaku khilaf.
"Saya pastinya marah, ingat, kita punya anak perempuan. Orangtua harusnya melindungi dan mengayomi. Hewan pun enggak akan tega. Kalau seperti itu kan lebih rendah dari binatang," ujarnya.
(*)
Dinikahi Bangsawan Bali, Happy Salma Alami Culture Shock Ini: Saya Pikir Hanya Ada dalam Cerita
Source | : | Kompas.com,TribunMedan.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |