Terdapat seorang anak berusia 12 tahun ikut serta dalam rombongan.
"Jadi bukan ziarah ya, jadi lebih ke tadabur alam, saya berangkat 16 orang awalnya 13 orang, tapi ada anaknya dari rombongan nangis pengen ikut. Ikut sama bapaknya," jelas Dedi.
Sebelum menyadari rombongannya tersesat, dua curug sudah dikunjungi dan hendak pulang namun hal itu terkendala oleh cuaca ekstrim.
"Curug Cijambe, sudah nyampe, ke arah pulang, kendala kan ada hujan jadi di luar jangkauan. Kita sudah planning dan kenyataan berbeda.
Ketika cuaca (buruk) harus sigap dan menentukan bermalam, karena cuaca ekstrim kita di sini.
Jadi ada keterlambatan, kalau hujan deras nggak, kabut sama hujan rintik lama. Yang bikin sulit karena gelap dan hujan," terang Dedi.
(*)
Nasib Sawah Lesti Kejora di Cianjur Kini Disorot, Imbas Dulu Jadi Petani Milenial, Intip Potretnya
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |