Laporan Wartawan Grid.ID, Mardyaning Christ Cahyarani
Grid.ID - Tak bisa menahan nafsu dunia, seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) nekat melakukan aksi pencabulan.
Dikutip dari laman Tribuntrends.com pada Rabu (31/01/2024), peristiwa ini terjadi di salah satu sekolah di Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
Diketahui aksi bejat ini dilakukan seorang guru laki-laki berinisial RM (44) yang mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun peristiwa ini sudah mulai dilakukan sejak akhir tahun 2023.
Sementara itu dikutip dari laman Kompas.com, berdasarkan keterangan Kapolsek Sampolawa, Iptu Herman Mota terdapat 17 siswa yang menjadi korban.
Dari 17 korban, 6 diantaranya dicabuli di lingkungan sekolah serta beberapa tempat lainnya.
“Kami mendengar informasi lalu mendatangi rumah korban. Di situ kami mencari tahu jumlah anak terindikasi tentang pencabulan ternyata sebanyak 17."
"Dari 17 siswa, ada 6 orang anak mengalami pencabulan, yang (korban) lainnya diraba, dipeluk dicium,” ungkapnya.
Baca Juga: Penyanyi Berkedok Tukang Bangunan, Pria di Bengkulu Selatan Viral Usai Cover Lagu 'She's Gone'
Pihaknya juga menjelaskan modus yang dilakukan tersangka dengan mendekati secara perlahan dan mengajak korban jalan-jalan.
Usai dirasa sudah cukup dekat, RM nekat melakukan pencabulan kepada para siswa laki-lakinya.
Setelah memuaskan hasrat seksualnya, RM akan memberikan korban uang tunai senilai Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu sebagai uang tutup mulut.
Tak berhenti sampai di situ, RM juga tak tanggung-tanggung rela membelikan makanan serta beberapa hadiah bagi para korbannya.
Peristiwa ini mulai terbongkar usai salah satu korban yang merasa takut pada RM.
Siswa tersebut melaporkan tindakan RM kepada guru lain yakni M.
Mendengar cerita dari siswanya, M kemudian langsung memberikan perlindungan dan keluarga korban melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Kami baru menerima laporan anak diduga dicabuli oknum guru, saat ini kami menerima laporan dari dua orang korban sementara kami terima laporannya dan kami akan tindak lanjut,” ujar Herman Mota.
“Oknum tersebut sudah dua tahun mengajar di sekolah, yang dilakukan tindak pidana diakhir tahun lalu,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan dari kepala sekolah setempat, Halim RM kini sudah mengakui perbuatan bejatnya itu.
“Sekarang sudah tidak lagi mengajar. Sejak hari Jumat sudah tahan dia (tidak mengajar),” kata Halim.
Halim mengakui kasus ini telah ditangani dan diserahkan pada Dinas Pendidikan setempat.
“(Saya) sudah dua kali bicara dengan dia dan dia sudah mengakui dan juga kami panggil pertemuan dengan PGRI langsung ke kantor Dinas Pendidikan."
"Kita temui Sekdin dan kami laporkan persoalan ini,” papar Halim.
Pihaknya akan terus mengawal kasus yang sudah melibatkan RM dan akan memberikan sanksi tegas pada tersangka.
“Kalau tindakan saya selaku kepala sekolah, tentunya guru yang buat suatu kesalahan tetap akan diproses sesuai dengan prosedur, mekanisme sesuai kesalahan tetap berikan ganjaran,” jelas Halim.
(*)
5 Shio Paling Cocok dengan Pasangan Religius, Sama-sama Punya Prinsip Moral Kuat
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Mardyaning Christ Cahyarani |
Editor | : | Nesiana |