Grid.id - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Perpustakaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bersama Gramedia Pustaka Utama dan Elex Media Komputindo menyelenggarakan kegiatan bedah buku yang diadakan pada Jumat, 2 Februari 2024, di Aula Sasadu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Kegiatan bedah buku merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh perpustakaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Pada tahun 2023 tidak kurang dari 10 kegiatan bedah buku sudah diselenggarakan oleh Perpustakaan Badan Bahasa. Kegiatan bedah buku ini menjadi agenda rutin dalam menjalin kerja sama dengan mitra strategis Badan Bahasa.
Dalam kesempatan ini, Perpustakaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, dan Elex Media Komputindo mengadakan kolaborasi bedah buku yang mengangkat isu kesehatan mental.
Kesehatan mental merupakan salah satu isu yang cukup ramai dibahas beberapa tahun belakangan ini, terutama di kalangan dewasa muda.
Terbukanya era informasi dan meningkatnya taraf hidup menjadi salah satu alasan kesehatan mental menjadi salah satu perhatian masyarakat masa kini.
Hadirnya karya novel yang mengangkat isu ini membantu pembaca untuk dapat menangkap isu dengan lebih mudah melalui potret kehidupan sehari-hari yang dialami oleh karakter novel.
Kegiatan bedah buku ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh masukan untuk kedua buku yang dibedah.
Tidak hanya itu, melalui bedah buku ini, pembicaraan lebih mendalam antara karya sastra dan kesehatan mental dapat membantu pembaca memahami isu kesehatan mental yang sering kali lebih sulit dipahami oleh kaum awam.
Melalui sastra, pembaca diharapkan dapat masuk ke dalam alur cerita, mendorong pembaca memahami berbagai karakter yang dapat membantu meningkatkan pemahaman akan konsep yang kompleks, sekaligus memupuk rasa empati dalam kehidupan nyata.
Baca Juga: Semakin Menginspirasi, Gramedia Kolaborasi dengan Popo Mangun di Ulang Tahun ke 54
Selain itu, kegiatan bedah buku ini merupakan sarana untuk mendiskusikan dan mengeksplorasi makna mendalam dari dua karya sastra terbaru, "Second Hope" yang ditulis oleh Flara Deviana dan "Lara Rasa" yang merupakan karya terbaru dari Nureesh Vhalega.
Kegiatan ini diinisiasi sebagai upaya bersama untuk memberikan apresiasi kepada para penulis muda yang telah berkontribusi dalam mengembangkan dunia sastra Indonesia.
Kerja sama antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, dan Elex Media Komputindo diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam mendukung perkembangan sastra Indonesia yang semakin berkembang.
Turut hadir dalam kegiatan Bedah Buku ini adalah Hafidz Muksin (Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Nathalie Indry (moderator), Willy Tasdin, M.Psi, (Psikolog), Flara Deviana (Penulis), dan Nureesh Vhalega (Penulis).
Nureesh Vhalega atau akrab disapa Nui, menulis di lini citylite dengan karakter-karakter perempuan kuat yang didera drama keluarga.
Empat dari beberapa novelnya diterbitkan oleh Elex Media Komputindo: Eternal Flame (2015), Take Me for Granted (2018), As Always, I Love… (2020), dan Lara Rasa (2023).
Sementara itu, Flara Deviana telah berkarya selama lima tahun.
Telah membuahkan enam novel self-published¸ dan dua novel mayor yang berjudul Second Chance (Gramedia Pustaka Utama, 2020) dan Second Hope (Gramedia Pustaka Utama, 2023).
Selain menulis, Flara aktif mengulas buku dan film. Willy Tasdin yang hadir sebagai narasumber dari bidang ilmu psikologi merupakan psikolog klinis dewasa yang berfokus dalam penanganan trauma lewat Art Therapy, dan juga merupakan vice president di Indonesian Art Therapy Community.
Di samping itu, beliau juga aktif mengajar di Universitas Tarumanagara sejak 2016 hingga saat ini.
Baca Juga: Semakin Menginspirasi, Gramedia Kolaborasi dengan Popo Mangun di Ulang Tahun ke 54
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.