"Dia awalnya beralasan bahwa ia membantu korban karena pelakunya lebih dari tiga orang. Namun, setelah olah hasil TKP, bukti berupa parang dan baju berlumuran darah yang tersisa mengarah kepada pelaku," ujar Supriyanto.
Pelaku yang masih di bawah umur menyebabkan penyelidikan berlangsung sekitar dua minggu.
Dilansir dari Tribunnews.com, jenazah satu keluarga pembunuhan telah dimakamkan dalam satu liang berukuran 2 kali 5 meter.
Sementara jenazah dimakamkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Sebakung Jaya pada Selasa (6/2/2024).
Berdasarkan keterangan yang didapatkan pihak kepolisian, pelaku awalnya mematikan listrik di rumah korban.
Ia kemudian masuk ke dalam rumah korban sambil membawa senjata tajam berupa parang.
Saat menemukan satu korban yang berstatus sebagai kepala keluarga, pelaku langsung memukulkan parang hingga korban terkapar.
Pelaku kemudian melakukan hal yang sama dengan korban lainnya.
Hingga korban yang terakhir dieksekusinya adalah sang kekasih.
Diketahui pelaku bahkan sempat melakukan perbuatan tak senonoh dengan korban yang telah meninggal.
Kondisi kelima korban pun diketahui memiliki luka serius di bagian kepala.
Diketahui pelaku memang memiliki konflik dengan korban lantaran sakit hati.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |