Laporan wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Pasangan yang akan menikah sangat penting untuk melakukan cek kesehatan demi merencanakan kehamilan dan mencegah stunting.
Perencanaan kehamilan ini bisa dimulai dengan pemeriksaan status kesehatan sebelum menikah.
Pemeriksaan kesehatan calon pengantin bisa dilakukan di puskesmas atau rumah sakit.
Berikut Grid.ID lansir dari laman Nakita.id, biaya pemeriksaan kesehatan calon pengantin.
1. Di Puskesmas
Biaya tes kesehatan di puskesmas lebih terjangkau dibanding lokasi lainnya.
Namun, tarif yang sudah ditetapkan di puskesmas oleh peraturan daerah memang berbeda-beda
Biasanya, tes kesehatan di puskesmas berkisar antara Rp 20.000 - Rp 50.000.
Selain itu, bisa juga menggunakan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan biaya yang lebih terjangkau.
Adapun rangkaian tes kesehatan pranikah bagi calon pengantin:
- Tes darah lengkap
- Tes HIV
- Hepatitis
- Infeksi menular seksual atau IMS
- Vaksin TT
2. Di Rumah Sakit
Pemeriksaan kesehatan di rumah sakit cenderung lebih lengkap. Oleh karena itu, biayanya juga seringkali lebih mahal.
Pemeriksaan untuk calon pengantim perempuan dan laki-laki pun berbeda, biasanya untuk perempuan lebih tinggi.
Sebab calon pengantin perempuan wajib untuk melakukan pemeriksaan TORCH, yakni tes untuk mengetahui adanya penyakit atau infeksi Toksoplasmosis.
Selain itu, biasanya juga di rumah sakit tersedia pemeriksaan organ kandungan.
Berikut beberapa dokumen yang biasanya dibutuhkan untuk cek pemeriksaan kesehatan calon pengantin.
- KTP
- KK
- Surat pengantar dari RT dan RW
- Kartu BPJS Kesehatan
Lebih lanjut, sebaiknya calon pengantin juga menerapkan gaya hidup yang sehat.
Misalnya dengan konsumsi makanan bernutrisi, istirahat cukup, dan mengurangi kebiasaan merokok.
Kemudiam, Pemerintah juga memiliki program soal tablet tambah darah bagi remaja putri.
Hal tersebut mengingat tingginya angka anemia di Indonesia.
"Remaja putri dengan anemia tentunya akan berisiko mengalami anemia pada saat hamil bila tidak diobati. Inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stunting dari masa kehamilan," kata Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi Kemenkes RI, Mahmud Fauzi, seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
Adapun anemia bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk pangan hewani.
Akan tetapi, kandungan pangan harian penduduk Indonesia sangat rendah pangan sumber hewani.
Padahal kandungan kandungan zat besi di dalamnya sangat penting.
Oleh karena itu, tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen yang berisi zat besi dan asam folat yang berfungsi membantu membentuk hemoglobin darah bisa mencegah terjadi anemia.
Tablet darah tersebut sangat penting dikonsumsi oleh remaja, wanita usia subur, calon pengantin, hingga ibu hamil dan nifas.
(*)
5 Ide Kado Natal 2024 untuk Ayah Tercinta, Tunjukkan Perhatian Terbaik untuk Yang Terkasih
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |