Setelah periode Reformasi, Prabowo dipecat dari jabatannya sebagai Pangkostrad. Kemudian, dia dipindahkan untuk menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.
Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer. Pangkat militernya adalah Letnan Jenderal.
Setelah keluar dari dunia militer, Prabowo beralih ke dunia bisnis. Dia memiliki berbagai perusahaan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pada tahun 2004, Prabowo memulai karir politiknya dengan bergabung ke Partai Golkar.
Dia mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada tahun 2004, namun kalah dalam pemilihan suara dari Wiranto.
Setelah keluar dari Partai Golkar pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Pada pemilihan umum 2009, Gerindra berhasil memenangkan 26 kursi di DPR RI.
Pada pemilihan presiden 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden dari Megawati.
Pasangan ini mendapatkan 26,79% suara, kalah dari pasangan SBY-Boediono.
Prabowo kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2014, kali ini berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden.
Pasangan ini didukung oleh Koalisi Merah Putih yang terdiri dari tujuh partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, dan Demokrat.
Mereka bersaing dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang didukung oleh Koalisi Indonesia Hebat, yang terdiri dari PDI-P, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjatim.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |