"Lalu dokternya itu ngasih tau. Bisa jadi yang waktu itu mbak aku beli di tempat air galon isi ulang yang belum sesuai standa sanitasinya," terang istri Teuku Wisnu.
Karena air isi ulang tersebut belum memenuhi standar sanitasi, kemungkinan terdapat kotoran atau terkontaminasi dengan tinja yang mengandung bakteri E.coli.
"Dan di luar sana masih aja ada lho, tempat air galon isi ulang yang gak sesuai standar sanitasi dan itu ilmu baru buat aku"
"Nah bisa jadi nih kemungkinan, airnya tuh mengandung kotoran atau terkontaminasi tinja yang ada bakteri ecoli," pungkasnya.
Sontak unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dari para netizen.
"Apa kabar sy disini tiap air galon habis sslu dibeliin isi ulang 4000 rupiah," tulis akun @yatiedasta93
"Salah satu tugas Dinas Kesehatan.. monitoring dan evaluasi kualitas air galon, baik bermerk, maupun isi ulang pinggir jalan. Semoga bisa dilaksanakan secara kontinyu," tulis akun @tukang_bantas
"Aku dr SD sampai skrg udah mamak-mamak minum air isi ulang masih sehat selalu,jrg sekali sakit Alhamdulillah," tulis akun @ikha_rrd
"Bukan sombong, tapi emang kalau minum air isi ulang yang harganya dibawah 10 ribuan itu nggak bisa nelen mending rebus air sumur sih," tulis akun @nisa_andrew
"Perut kite org mah perut kuli, ecoli eco racing ngga mempan, kadang bersyukur kadang sedih juga hidup mlarat," tulis akun @aripirmansyahh
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |