Grid.id - Tak ada yang menyangka, satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara itu akhirnya mengakhiri hidupnya.
Sebelum kematian mereka yang tragis, satu keluarga yang terdiri dari empat orang itu ternyata sempat terpuruk.
Hal itu diungkapkan tetangga keluarga tersebut yakni Arif (47).
Keluarga tersebut ternyata sudah tinggal di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan sejak sebelum tahun 2017.
Sebelum pandemi, kondisi ekonomi mereka baik-baik saja.
Namun setelah pandemi covid-19 yang menyerang dunia dan Indonesia pada tahun 2020, ekonomi mereka mulai memburuk.
Sang ayah terkena PHK saat pandemi tersebut berlangsung.
"Yang saya tahu, ketika pandemi suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," kata Arif, seperti dikutip Grid.id dari Tribun Jakarta.
Akibatnya, sang istri harus banting tulang jualan telur ayam demi menyambung hidup keluarganya.
Keluarga tersebut dulunya juga disebut memiliki mobil Fortuner.
Namun karena kondisi ekonomi mereka memburuk, mereka menggantinya dengan Gran Max.
"Dulu sempat pakai Fortuner, terakhir yang saya dengar menggunakan mobil Gran Max," ujarnya lagi.
Iba dengan kondisi tersebut, Arif sempat membantu keluarga itu dengan uang senilai Rp 8 juta.
Ia juga menyebut bahwa keluarga itu ingin pindah ke Solo, Jawa Tengah untuk membuat bisnis baru.
"Saya hanya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu. Katanya mereka mau memulai bisnis baru (di Solo), tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," lanjut Arif.
Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, sekeluarga di Penjaringan, Jakarta Utara meninggal karena bunuh diri dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan pada Sabtu (9/3/2024) sore.
Keempatnya adalah EA (51), AIL (52), JL (18) dan JWA (13).
EA, sang ayah mengikat tali dengan anak laki-lakinya, JL.
Sementara sang ibu terikat dengan anak perempuannya.
Keempatnya tewas mengenaskan di depan lobi apartemen.
Sebelum tewas, EA sempat mencium kening istri dan kedua anaknya di dalam lift.
Sang ibu lalu mengumpulkan HP anak-anaknya di dalam lift tersebut sebelum loncat bersama-sama.
Dari rekaman CCTV, keempatnya jatuh bersamaan dari lantai 22.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | kompas,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Irene Cynthia |
Editor | : | Irene Cynthia |