Sementara usia kehamilan pasien sudah mencapai 45 minggu.
Baca Juga: 5 Bulan Menghilang, Chung Ha Comeback dengan Lagu Baru 'EENIE MEENIE' dan gandeng Hongjoong ATEEZ
yhgDengan demikian, hari perkiraan lahir atau HPL sudah lewat sekitar 4 sampai 5 minggu.
Nur Chotibah mengatakan demikian setelah dilakukan proses audit oleh dokter kandungan dari RSUD Syamrabu Bangkalan dan RS Glamour Surabaya hingga melibatkan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.
“Hasil audit tim yakni IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau bayi meninggal dalam kandungan kurang lebih 2 minggu. Umur kehamilan 45 minggu, lewat sekitar 4-5 minggu dari HPL,” kata Nur Chotibah.
Nur membenarkan ada saat kejadian, Mukarromah datang ke Puskesmas Kedungdung pada 5 Maret 2024.
Waktu itu, Mukarromah meminta dirujuk ke rumah sakit karena sudah mengalami pembukaan empat.
Menurut Nur Chotibah, kondisi yang dialami Mukarromah tersebut tergolong cepat.
Namun, selama proses pembukaan itu, kondisi bayi yang dikandungnya dalam keadaan sungsang dengan posisi bokongnya berada di bawah.
“Maka ditolonglah karena sudah di jalan lahir. Di satu sisi kami sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit. Posisi bokong duluan, di samping itu tensi ibunya 180/100 disebut dengan istilah medis Pb atau keracunan kehamilan,” ujar Nur Chotibah.
Sementara terkait putusnya kepala bayi itu, Nur mengatakan, hal tersebut karena faktor sang bayi sudah meninggal dunia di dalam rahim ibunya.
“Kondisi bayi saat di luar, kulit sudah mengelupas semua karena sudah meninggal dunia dalam kandungan,” ujar Nur.
“Memang ada dorongan sesuai teknis SoP, ibu ngeden secara pelan, kepala tertinggal itu karena IUFD, tidak ada pengaruh lain,” terangnya merujuk Intrauterine fetal death atau IUFD, kondisi janin yang meninggal di dalam kandungan setelah kehamilan berusia 20 minggu.
“Nah, di situlah lepas (kepala) karena, maaf, perkiraan kami sudah dua minggu meninggal dunia di dalam kandungan. Terjadi maserasi atau kulit-kulit sudah mengelupas dan (tubuh) rapuh,” kata Nur Chotibah merujuk perubahan degenerasi yang menyebabkan perubahan warna, pelunakan jaringan, dan disintegrasi janin yang telah mati ketika masih dalam rahim.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |