Dua korban tewas diketahui sehari-hari bekerja sebagai petani.
Korban tewas pertama bernama Gunarso (47) pada (8/2/2024).
Pada jasad korban ditemukan adanya luka cakar binatang buas.
Korban yang sebelumnya pamit pergi ke kebun hingga sore hari tak kunjung pulang.
Pihak keluarga yang merasa khawatir pun menyusul dan hanya menemukan sepeda motor, sepatu, dan golok milik korban.
Pencarian selama 4 jam pun dilakukan hingga pada jarak 200 meter dari area kebun, jasad korban ditemukan dengan luka di sekujur tubuh.
Sementara korban jiwa kedua bernama Sahri (28) seorang warga Dusun Peninjauan, Pekon Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.
Akibat kesal dengan perkembangan upaya penangkapan harimau yang tak kunjung membawa hasil, warga pun meluapkan emosinya dengan membakar kantor TNBBS.
"Ya gimana, Mas, kita, warga juga jadi enggak tenang. Korban harimau sudah ada berapa orang. Harapan warga sih cepat ditangkap harimaunya," ujar seorang warga.
Pihak TNBBS pun mengklaim telah melakukan mitigasi guna menangkap harimau.
"Sampai kemarin kita juga sudah menambah kandang jebak menjadi empat buah dan kita letakkan di lokasi-lokasi harimau pernah terlihat," jelas Ismanto, Kepala Balai TNBBS.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |