Grid.id - Kabar duka datang dari Kiky Saputri.
Komika itu baru saja mengumumkan keguguran yang dialaminya.
Melansir dari Grid.id, Kiky Saputri keguguran di usia kehamilan 10 minggu.
Bahkan, salah satu ovarium Kiky harus diangkat lantaran ia menderita kista.
Kista itu ditemukan di luar dinding rahim Kiky dan berukuran 3,8 cm.
"Di luar dinding rahim, waktu itu masih 3,8 cm dan waktu itu rencana pulang dari London mau berobat untuk pembersihan kistanya. Ternyata sampai menekan ke area dinding rahimnya, kistanya membesar, saat aku keguguran itu dia udah 4,6 cm," kata Kiky.
"Jadi, ovarium kiri Kiky itu sudah diselimutin oleh kistanya. Dokter bilang harus diangkat, karena udah terjadi peradangan. Kalau nggak diangkat, kistanya akan berkembang lagi di tempat yang lain dan menjalar ke tempat lain, termasuk ovarium kanan," kata Khairi.
Lalu, apa sebenarnya kista ovarium dan apa gejalanya yang patut diwaspadai?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi kebidanan dan kandungan RS Advent Bandung, Wawang Setiawan Sukarya memberikan penjelasannya melalui wawancara dengan Kompas.com.
Menurut dr. Wawang, kista bisa menyerang dan berkembang di usia berapapun.
Kista merupakan tumor jinak yang juga bisa menjadi tumor ganas.
"Kista ovarium dapat berkembang setiap saat, tapi umumnya antara masa pubertas sampai menopause. Kista ovarium (kista indung telur) termasuk kategori tumor jinak. Meskipun begitu, bisa saja suatu saat berkembang jadi tumor ganas," jelasnya.
Ukuran kista sendiri bervariasi.
Salah satunya ialah kista fungsional yang ukurannya mencapai 2 sampai 3 cm.
Kista ini terbentuk ketika ovulasi terjadi.
Sementara itu, jika ukurannya sudah lebih besar dari 5 cm, maka kista itu perlu dioperasi.
"Kalau ukuran lebih besar dari 5 cm biasanya perlu dioperasi," lanjutnya.
Kista yang hanya terjadi pada satu ovarium tidak akan mengganggu siklus menstruasi.
Sementara itu, dokter Boy Abidin, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading mengatakan bahwa kista ovarium biasanya bisa hilang dan tidak bergejala.
Namun jika ada nyeri ketika menstruasi tiba, kista yang terbentuk bisa jadi adalah kista endometriosis atau polikistik.
"Jika seseorang mengalami nyeri atau gangguan pada siklus menstruasi, itu bisa disebabkan oleh jenis kista endometriosis atau kista polikistik," ujarnya.
Menurutnya, ada 5 jenis kista. Ada yang berbahaya namun ada juga yang normal terjadi selama proses menstruasi.
1. Kista fungsional:
Kista ini tumbul dalam masa menstruasi dan tidak berbahaya.
Jenis kista ini tidak bergejala serta bisa hilang sendiri.
2. Kista dermoid:
Ini merupakan kista yang berisi jaringan rambut, kulit serta merupakan tumor jinak.
3. Kista polkistik:
Ada banyak kista kecil yang tumbuh di ovarium.
Akibatnya, siklus haid jadi tidak teratur serta ada masalah kesuburan pada penderitanya hingga sulit hamil.
4. Kista endometriosis:
Kista ini juga dapat menyebabkan masalah kesuburan lantaran adanya jaringan yang melapisi rahim namun tumbuh di luar.
Salah satu ciri kista ini adalah nyeri yang dialami penderitanya saat fase haid.
5. Kistadenoma:
Bertumbuh dari sel-sel permukaan ovarium, kista yang berbentuk seperti lendir ini bisa membesar.
(*)
10 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025, Cocok Dikirim via WA kepada Saudara dan Sahabat nih!
Source | : | kompas,Grid.ID |
Penulis | : | Irene Cynthia |
Editor | : | Irene Cynthia |