Baca Juga: Kronologi Vokalis Sore Ade Paloh Meninggal Dunia, Ternyata Punya Riwayat Sakit GERD
Dalam berbagi pengalaman tersebut, Eveler memberikan pandangan dan masukan yang dia terima sejak memulai prosedur kecantikan itu.
Meskipun menyadari bahwa tidak semua orang cocok dengan pilihan yang dia ambil, dia merasa nyaman dengan keputusannya.
"Menurutku itu preferensi pribadi, kalau aku ingin mendapatkan filler.
Aku rasa tidak ada yang boleh menghentikanku untuk mendapatkan filler karena itu wajahku sendiri," ujarnya, dilansir dari People.
Dokter kulit terkemuka, Dhaval G. Bhanusali, menegaskan bahwa penggunaan botox dan filler adalah keputusan pribadi yang dapat memberikan hasil yang positif, namun juga membawa risiko jika tidak dilakukan dengan benar.
Bhanusali menekankan pentingnya memilih praktisi yang terpercaya dan yang mengutamakan kepentingan pasien.
Dia juga menyoroti urgensi memulai prosedur ini pada usia yang tepat, umumnya di akhir 20-an, serta menghindari melakukan prosedur yang ekstensif pada usia yang terlalu muda.
Pentingnya membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang, tanpa terpengaruh oleh tren semata, menjadi pesan yang disampaikan oleh Bhanusali.
Kisah Lainnya: Lagi Jadi Tren, Laki-laki di AS Rela Oplas Puting Mirip David Beckham
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |