Daniela kemudian dirawat di Rumah Sakit Daerah Ponta Pora di Mato Grosso do Sul, Brasil, karena mengalami infeksi yang serius.
Sebelum penemuan ini, dokter menduga bahwa Daniela mungkin menderita kanker, mengingat keluhan yang dia rasakan.
Daniela, yang berasal dari suku asli di dekat perbatasan Brasil dengan Paraguay, meninggalkan keluarga besar yang terdiri dari tujuh anak dan 40 cucu saat meninggal dunia.
Operasi yang dilakukan pada tanggal 14 Maret tidak berhasil, dan Daniela meninggal keesokan harinya sambil masih berada di rumah sakit.
Putrinya, Rosely, berkata: “Dia sudah lanjut usia dan kami adalah masyarakat adat.
Dia tidak suka pergi ke dokter dan dia takut dengan peralatan yang digunakan untuk melakukan tes.”
Rosely mencatat bahwa ibunya mungkin telah mengandung "bayi batu" selama lebih dari 56 tahun, mengingat keluhan sakit yang dirasakannya sejak kehamilan pertamanya, yang ia deskripsikan sebagai sensasi bayi bergerak di dalam perutnya.
Vanderlei Avalo Almeida, putra satu-satunya Daniela, menceritakan bahwa ibunya enggan pergi ke dokter karena khawatir mengidap tumor, sehingga hanya mengandalkan obat untuk meredakan rasa sakitnya.
Saat ini, pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang fenomena "bayi batu" tersebut.
Rosely mengatakan: "Kami berada dalam keadaan terkejut, ada banyak kesedihan.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |