Grid.ID - Seorang nenek tak sadar sudah hamil sejak 50 tahun lalu.
Tak sadar hamil, nenek ini baru tahu ada janin di perutnya usai 50 tahun.
50 tahun tak kunjung melahirkan, nenek ini menelan pil pahit lantaran janinnya sudah membatu.
Lantas bagaimana nasibnya kini?
Usut punya usut, sang nenek akhirnya meninggal dunia usai dilakukan pengangkatan janin.
Dilansir Tribuntrends.com dari Daily Star pada Jumat (22/3/2024), seorang wanita berusia 81 tahun telah meninggal dunia setelah menjalani operasi untuk mengangkat "bayi batu" yang telah ada dalam kandungannya selama lebih dari 50 tahun.
Daniela Almeida Vera, demikian namanya, menghembuskan nafasnya sehari setelah menjalani operasi pengangkatan janin yang telah mengalami kalsifikasi dari perutnya.
Dalam pengakuan keluarganya, terungkap bahwa Daniela telah mengalami ketakutan untuk menemui dokter selama bertahun-tahun, meskipun dia kerap kali mengeluhkan sakit perut yang parah.
Rosely Almeida, putrinya yang berusia 21 tahun, menyatakan bahwa ibunya lebih memilih pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Penemuan "bayi batu" tersebut terjadi setelah dilakukannya pemindaian tomografi 3D, yang menurut laporan The Mirror.
Lithopedion, sebuah kondisi langka yang terjadi ketika janin mati tetapi tidak dapat diserap oleh tubuh ibu, menyebabkan janin tersebut tetap berada di dalam rongga perut dan membentuk lapisan kalsium di sekitarnya.
Daniela kemudian dirawat di Rumah Sakit Daerah Ponta Pora di Mato Grosso do Sul, Brasil, karena mengalami infeksi yang serius.
Sebelum penemuan ini, dokter menduga bahwa Daniela mungkin menderita kanker, mengingat keluhan yang dia rasakan.
Daniela, yang berasal dari suku asli di dekat perbatasan Brasil dengan Paraguay, meninggalkan keluarga besar yang terdiri dari tujuh anak dan 40 cucu saat meninggal dunia.
Operasi yang dilakukan pada tanggal 14 Maret tidak berhasil, dan Daniela meninggal keesokan harinya sambil masih berada di rumah sakit.
Putrinya, Rosely, berkata: “Dia sudah lanjut usia dan kami adalah masyarakat adat.
Dia tidak suka pergi ke dokter dan dia takut dengan peralatan yang digunakan untuk melakukan tes.”
Rosely mencatat bahwa ibunya mungkin telah mengandung "bayi batu" selama lebih dari 56 tahun, mengingat keluhan sakit yang dirasakannya sejak kehamilan pertamanya, yang ia deskripsikan sebagai sensasi bayi bergerak di dalam perutnya.
Vanderlei Avalo Almeida, putra satu-satunya Daniela, menceritakan bahwa ibunya enggan pergi ke dokter karena khawatir mengidap tumor, sehingga hanya mengandalkan obat untuk meredakan rasa sakitnya.
Saat ini, pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang fenomena "bayi batu" tersebut.
Rosely mengatakan: "Kami berada dalam keadaan terkejut, ada banyak kesedihan.
Dia adalah ibu kami dan satu-satunya yang melindungi orang-orang dan sekarang dia telah tiada dan kami merasa kehilangan."
Baca Juga: Natasha Rizky Bangga Ketiga Anaknya Sudah Puasa Penuh
Menurut sebuah penelitian pada tahun 1996, hanya tercatat 290 kasus bayi yang berubah menjadi batu, atau lithopedion, yang dilaporkan oleh para dokter.
Kasus tertua yang tercatat berasal dari zaman dahulu kala, sekitar tahun 1100 SM, di Texas.
Kisah Lainnya: Ibu Hamil di Sikka Melahirkan di Tengah Jalan Saat Hendak ke Puskesmas
Maria Mba'a (37), seorang ibu hamil dari Desa Liakutu, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa menghadapi persalinan di jalan saat hendak dibawa ke puskesmas pada Jumat (22/3/2024).
Menurut Kepala Desa Liakutu, Michael Adrianus Demus Bobi, petugas kesehatan desa sudah memperingatkan Maria dua hari sebelumnya agar segera menuju puskesmas, tetapi nasihat tersebut tidak dihiraukan.
"Tadi pagi ketika diantar ke puskesmas yang bersangkutan melahirkan di tengah jalan tepatnya di Detuleda, Desa Liakutu," ujar Bobi dilansir dari Kompas.com.
Adrianus menjelaskan bahwa setelah menerima laporan tentang ibu hamil yang melahirkan di tengah jalan, aparat desa bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Feondari segera bergerak menuju lokasi kejadian.
Beruntung, baik ibu maupun bayinya selamat.
Kedua pasien kemudian dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Adrianus menyayangkan insiden tersebut terutama karena kejadian terjadi dalam kondisi hujan deras.
"Saya tadi sempat marah suaminya karena sudah diingatkan oleh nakes tetapi tidak direspons. Beruntung tidak terjadi apa-apa dengan sang bayi," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa ini bukanlah kali pertama seorang ibu hamil dari desa tersebut melahirkan di tengah jalan.
Karena itu, Adrianus berharap agar warga, khususnya ibu hamil, bersikap lebih proaktif dan mengikuti saran yang diberikan oleh tenaga medis.
Tindakan proaktif ini sangat penting untuk mencegah risiko yang dapat terjadi selama proses persalinan.
(*)
Ariel NOAH CS Ngotot ke MK Gugat Hal Ini Imbas Kasus Agnez Mo, Ahmad Dhani Beri Sindiran Keras
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |