“Anda bisa melayani suami Anda dengan menyiapkan makan dan minum (sahur) dan berdzikir,” kata Buya Yahya.
Dan, jika seorang wanita sedang haid dan tak bisa berpuasa, Buya Yahya juga mengingatkan untuk mengganti puasa di lain waktu.
“Hanya bedanya pindah waktu untuk puasa, asal nanti dibayar hutangnya, maka kerinduan Anda di bulan Ramadan ini sudah mendapat kemuliaan, bulan Ramadan dan puasa Ramadan,” kata Buya Yahya.
Maka dari itu, Buya Yahya meminta agar wanita yang sedang haid saat bulan Ramadan, tidak berkecil hati lantaran tidak bisa menjalankan ibadah salat dan puasa.
“Allah maha tau hati Anda.”
“Ada kerinduan, tanda kerinduannya adalah paham makna kerinduan dengan Allah.”
“Orang yang bangun malam bukan hanya untuk salat dan bertahajud, berdzikir pun juga bagian dari bangun malam.”
“Wanita (yang sedang) haid bisa saja di malam Ramadan menghidupkan bulan Ramadan dengan ibadah.”
“Orang lain tarawih, Anda berdzikir, orang lain iktikaf, Anda berdzikir di rumah, jangan kalah, itu yang menjadikan Anda bisa mengalahkan pahala orang-orang yang pergi ke masjid.”
“Jadi jangan berkecil hati, yang penting Anda serius. Waktu sahur tetap bangun, tak bisa salat dan membaca Al Quran, Anda bisa berdzikir, Allah maha tahu apa yang ada di hati Anda.”
“Walaupun 10 hari akhir Ramadan ada yang haid dan nampak sedih dan resah, karena ada orang yang beriktikaf, menyambut Lailatul Qadar tapi Anda tidak bisa, tidak usah bersedih,” pinta Buya Yahya. (*)
Detik-detik Lolly Ketemu Nikita Mirzani usai Perang Dingin, Saling Pelukan dan Elus Punggung
Source | : | Al-Bahjah TV |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |