Laporan wartawan Grid.ID, Ulfa Lutfia
Grid.ID - Teknologi Artificial Intelligence (AI) di era digital merupakan tantangan dalam bidang desain dan seni lukis.
Untuk mengapresiasi para desainer dan seniman di tengah gempuran teknologi AI, Penerbit Gramedia Pustaka Utama menggelar acara Pameran Sampul Manusia.
Penerbit GPU menciptakan pameran Sampul Manusia karena Penerbit GPU percaya akan kreativitas manusia daripada buatan AI selama 50 tahun hingga hari ini.
"Saat ini memang disrupsi AI sangat mengusik dan mengganggu desainer kita. Apakah AI kawan atau lawan, bagaimana regulasinya, bagaimana AI mengambil data mengambil bank data besar seperti Google kemudian digunakan untuk kepentingan industri. Jadi berangkat dari situlah akhirnya terpilihlah tajuk Sampul Manusia." ujar Mirna Yulistianti, Ketua Pelaksana Pameran Sampul Manusia dalam konferensi pers di Kompas Gramedia Palmerah Barat, Selasa (26/3/2024).
Sampul sendiri punya peran penting bagi sebuah buku, baik untuk menarik pembaca maupun memantik imajinasi.
"Sampul Manusia ini punya 2 makna, yang pertama sampul bisa punya kemampuan membujuk, bisa memantik imajinasi, bisa mengingatkan kita pada peristiwa sejarah.
Kedua bagaimana KPU memang selama 50 tahun ini berpihak pada karya-karya desainer manusia. Bentuk apresiasi penerbit terhadap hak cipta yang mereka miliki yang saat ini terdisrupsi AI," sambungnya.
Lala Bohang, penulis sekaligus ilustrator pun memberikan tanggapannya tentang peran AI yang punya kelebihan dan kekurangan tersendiri.
"AI itu menurutku 2 mata pisau ya. Jadi dia memudahkan kita tapi kira masih belum tahu prosesnya seperti apa ke depannya karena namanya robot dia gak akan capek karena gak ada jam kerja," ungkap Lala Bohang.
Baca Juga: Syukuran Kompas Gramedia, Karyawan KG Sambut Tahun Baru 2024 dengan Semarak KGembiraan!
Namun secanggih apapun itu, AI belum bisa menggantikan hasil karya manusia.
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |