Grid.ID - Viral seorang suami mengecor mayat istrinya selama 7 tahun.
7 tahun berlalu, aksi sadis suami yang tega mengecor mayat istrinya itu baru diketahui polisi.
Ya, pelaku pengecoran mayat istrinya diketahui bernama Hengky Talik.
Dilansir dari Tribuntrends.com, Hengky Talik tega membunuh dan mengecor mayat istrinya Jumiati (35) di rumah mereka di Kelurahan Bonotoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Rupanya, aksi sadis itu diketahui oleh putri mereka F (16).
Tujuh tahun dipendam, F pun emosi dan marah ke ayahnya yang tega membunuh sang ibu.
Kasus yang terbilang sadis itu baru ketahuan 13 April 2024 kemarin setelah F blak-blakan ke penyidik Polrestabes Makassar.
Saat olah TKP, F pun terbakar emosi dan ingin menghajar ayahnya.
Kala itu, Henky menunjukkan lokasi mayat Jumiati dicor, namun F tetiba berteriak histeris di luar rumah.
Sembari menangis, F terus memberontak hendak menghajar sang ayah.
"Di sana mamaku," teriak F sambil menangis di TKP, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Wartakotalive.com, Selasa (16/4/2024).
Sebelum mendatangi TKP, F membongkar fakta mengerikan soal ayahnya.
Awalnya, F datang ke kantor polisi untuk melaporkan penganiayaan yang ia dan adiknya alami dari sang ayah kandung.
Namun, ia tetiba membongkar kejadian kelam 7 tahun lalu pada 2017.
Di mana saat itu, ia melihat sendiri ibunya dibunuh dan mayatnya dicor oleh ayahnya.
"Anak korban melaporkan juga adanya tindakan kekerasan yang dilakukan bapaknya kepada ibunya tahun 2017.
Kita lakukan tindakan, kita tangkap HT. Setelah kita lakukan pemeriksaan awal, HT mengaku telah menganiaya anak dan istri.
Kita lakukan olah TKP, ternyata di belakang rumahnya ada barang bukti berupa tulang dan tengkorak manusia, pakaian dan kantong plastik untuk membungkus korban," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One News, Selasa (16/4/2024).
F bercerita saat kejadian mengerikan itu ia tak berkutik melawan ayahnya.
Saat itu, ia masih duduk di bangku SD dan tiba-tiba melihat ibunya meninggal dunia.
"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai.
Baca Juga: Lirik Lagu Baru Sepenuh Hati dari Rony Parulian feat Andi Rianto, yuk Nyanyi!
Saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," ujar F kepada penyidik dikutip dari akun @jatanras_mksr.
Bahkan saat itu, F juga dipaksa untuk menyembunyikan aksi pembunuhan Henky.
"2 hari kemudian setelah pulang sekolah, saya masih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama.
Saya melihat bapak saya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya 'kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan'," pungkas F.
Selama 7 tahun lamanya, F hidup tersiksa dipaksa tutup mulut dan mendapat kekerasan dari ayahnya.
"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun bahwa jika ada yang bertanya 'mama kamu ke mana' sampaikan bahwa mamamu pergi entah ke mana," imbuh F.
Motif Pembunuhan
Kepada penyidik, Henky mengaku cemburu karena istrinya bertemu mantan pacar.
"Pelaku mengaku istrinya telah melakukan hubungan dengan pria lain sehingga motifnya cemburu antara pelaku ke istrinya.
Telah dilakukan penganiayaan sebanyak tiga kali.
Hari ketiga korban meninggal dunia," ucap Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Baca Juga: Usai Konser Tunggu Aku di Jakarta, Sheila On 7 Bakal Gelar Tunggu Aku di 5 Kota, Ini Daftarnya
"(Saya bunuh istri) gara-gara saya curiga (korban) ketemu mantan pacarnya, saya tanya dia (korban) tidak mengaku," pungkas Henky.
Kabar Lainnya: Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat
Ijal, seorang tukang kebun di kompleks, telah melakukan tindakan kejam terhadap Didi Hartanto dan mengubur jenazahnya di rumah korban di Kompleks Perumahan Bumi Citra Indah I, RT 06 RW 13, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Dilansir dari Kompas.com, tindakan tersebut dipicu oleh ketidakpuasan Ijal atas ketidakdiberian upah selama dua hari kerja, yang seharusnya sebesar Rp 300.000.
Ijal biasanya dipekerjakan oleh penduduk kompleks tersebut sebagai tukang kebun sesuai kebutuhan. Sementara itu, korban juga pernah menggunakan jasa Ijal untuk membersihkan rumahnya.
Selain membunuh dan mengubur jenazah Didi, Ijal juga mencuri beberapa barang berharga milik korban, termasuk motor, ponsel, dan sertifikat rumah. Motor korban yang dicuri telah dijual.
Pihak berwenang menemukan mayat Didi pada Senin (15/4/2024) malam setelah mendapat laporan hilangnya Didi pada 30 Maret 2024.
Setelah penyelidikan, polisi menemukan jenazah korban di dapur rumahnya.
Ijal ditangkap setelah pengakuan bahwa ia telah melakukan kekerasan terhadap Didi yang menyebabkan kematian korban pada Sabtu (23/3/2024) malam. Ia dijerat dengan Pasal 338 juncto 340 KUHP sebagai tersangka.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |