Selain makanan berat, dikirimkan juga sebanyak 400 paket takjil.
Munajat pun sempat mempertanyakan perihal kualitas makanan dan kemungkinan akan disuruh membayar, namun terduga pelaku mengatakan sudah dibayar sebagai bentuk shodaqoh.
"Kalau nanti ada makanan yang kualitasnya jelek akan jadi masalah. Yang kedua, jangan-jangan nanti minta bayaran. Tapi waktu itu dia jawabnya ini sudah dibayar. Shodaqoh dari hamba Allah. Namanya shodaqoh masak kita tolak," ujarnya.
Sementara melansir dari Tribun Trends, korban penipuan merupakan dua pengusaha asal Sukoharjo.
Korban diketahui berinisial SP dan KSW.
Diketahui pada awalnya kedua korban mengadu kepada wali kota Solo, namun rupanya orderan tersebut tak ada hubungannya dengan pihak masjid.
Terduga pelaku diketahui berinisial E yang merupakan menantu dari SP.
Korban SP mengaku pada awalnya sang menantu mendapatkan orderan makanan menu buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo.
Total makanan buka puasa yang dikirimkan sebanyak 800 paket termasuk takjil.
"Mendapatkan orderan 800 paket. Setiap porsi makanan harganya Rp 25.000, dan takjil Rp 15.000," ujarnya.
Sementara diketahui korban KSW sampai harus terlilit utang akibat penipuan ini.
"Modal saya itu berjibaku utang ke pasar, tetangga. Di situ minta jatuh temponya sebelum Lebaran, tapi saya belum bisa melunasi," ujarnya.
Saat ini terduga pelaku E pun telah dilaporkan ke Mapolresta Solo pada Jumat (19/4/2024).
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |