Diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei.
Bukan hanya sukses mengembangkan Mustika Ratu, Mooryati juga dikenal sebagai pendiri Taman Sari Royal Heritage Spa (TSRH).
Dalam usahanya itu dirinya telah berjasa dalam mengembangkan dan memajukan industri spa tradisional di Indonesia.
Mooryati juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Puteri Indonesia pada 1992.
Yayasan yang didirikannya itu sebagai wadah bagi perempuan Indonesia untuk bisa beraktualisasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Hal ini dilakukan melalui ajang pemilihan Puteri Indonesia yang hingga kini masih terus diadakan setiap tahunnya.
Atas pencapaiannya itu, Mooryati pernah memecahkan rekor MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia serta sebagai 'Empu Jamu'.
Sosok Mooryati Soedibyo juga diketahui masuk dan menduduki posisi ke 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia tahun 2007 versi majalah Globe Asia.
Mooeyati juga sempat menjajal dan berkecimpung di dunia politik.
Kala itu, dirinya menduduki jabatan Wakil Ketua MPR pada 2004-2009 saat era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bahkan baru-baru ini, mendiang menerima penghargaan 'Lifetime Achievement Award' dari Ibu Negara Thailand, Pakpilai Thaivisin.
Penghargaan ini didapatkan Mooryati pada 21 Maret 2024, melalui acara Asia Pacific Spa Wellness Coalition di Thailand.
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi dari dedikasi Mooryati dalam mengabdikan hidupnya terhadap industri spa dan wellness.
Selamat jalan Ibu Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo.
(*)
Source | : | Kompas.com,Wartakota |
Penulis | : | Mardyaning Christ Cahyarani |
Editor | : | Silmi |