Namun saat seleksi tersebut Kyla tiba-tiba pingsan di lintasan lari saat hendak beristirahat.
"Usai lari untuk pendinginan mau istirahat itu, sempat berhenti dan diam, langsung pingsan saat masih jalan (lintasan lari)," ungkap Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar Kusnandar.
Melihat kondisi saat itu, Azar kembali menjelaskan bahwa Kayla sempat mendapat penanganan pertama.
Namun pada akhirnya Kayla dibawa ke RSUD Palabuhanratu dan diungkapkan oleh dokter bahwa fungsi jantung sudah mulai melemah
"Kita bawa ke tribun untuk penanganan pertama. Ternyata, kejang-kejang dan mengeluarkan busa, mata mulai berbalik, dan nadi sulit diraba."
"Langsung kita bawa ke RSUD Palabuhanratu dan diperiksa sudah meninggal. Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya udara atau oksigen ke otak, sehingga akhirnya ke jantung," kata Anzar," jelasnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Tri Romadono mengungkap sebelum melakukan seleksi Kyla dinyatakan telah lolos dalam serangkaian tes kesehatan.
Diungkapkan juga korban tidak mengeluhkan ada rasa sakit kepada panitia sehingga dirinya tetap mengikuti tahap seleksi selanjutnya.
"Adapun almarhumah hasil tes kesehatan awal bagus dan dinyatakan lolos, tinggi badan bagus, postur bagus."
"Kemudian ngikutin tahap kedua hari Kamis kemarin, yaitu parade sifatnya baris berbaris, bagaimana sikapnya si anak bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos, lari ke test kesamaptaan tadi pagi," ujar Tri.
Tri mengungkap Kayla jatuh usai menyelesaikan tujuh putaran lari dan hendak beristirahat.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Tribun Jatim,KOMPAS.com |
Penulis | : | Mardyaning Christ Cahyarani |
Editor | : | Silmi |