Keduanya juga sering berdiskusi dengan sang sutradara untuk proses pembentukan karakter masing-masing.
Aktor 40 tahun ini pun memuji profesionalitas Putri yang akhirnya membuat kerja sama di antara mereka bisa berjalan dengan baik.
"Sama ya, kita banyak prosesnya itu di ruang-ruang diskusi, sama Mas Teddy juga, saling bentuk karakter," jelas Nicho.
"Saya juga kagum sama Putri karena dia sangat disiplin, profesional, jadi memudahkan untuk kita bekerja sama bertiga sama Mas Teddy itu benar-benar bisa efektif, efisien, dan bisa saling percaya satu sama lain," pungkasnya.
Sebagai informasi, The Architecture of Love (TAOL) sendiri mengisahkan tentang Raia (Putri Marino) dan River (Nicholas Saputra).
Raia, seorang penulis best seller yang tak lagi mampu menulis, memutuskan terbang ke New York mengejar inspirasi.
Kota ini mempertemukannya dengan River, seorang arsitek yang misterius.
Baca Juga: Main Bareng Nicholas Saputra di Film TAOL, Putri Marino Bangga: Salah Satu Impian Aku
Perjumpaan itu menjadi awal pertemanan 'rahasia' di antara keduanya.
Mereka bisa saling menyembuhkan tapi bisa juga saling melukai.
Film ini merupakan adaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa yang berjudul sama.
Disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja, film The Architecture of Love akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 30 April 2024 mendatang.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |