Pada saat itulah sutradara 48 tahun itu menemukan novel 'Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur' dan membacanya kembali.
Lewat novel tersebut, Hanung seakan menemukan media yang sama-sama mempertanyakan keberadaan Tuhan.
Ketika diangkat menjadi film, Hanung berharap film ini juga dapat menjadi medium bagi orang-orang yang punya pertanyaan sama.
"Makanya kali ini menjadi satu medium kita bersama. Kita kadang-kadang bertanya ke Tuhan kan malu malu ya, karena itu makanya mari kita dengan film ini kita sama-sama bertanya, Tuhan masihkah Kamu ada di sekitar saya? Masihkan Kamu menolong saya? Tolong kami karena kami betul betul menjadi hamba," pungkasnya.
Sebagai informasi, film ‘Tuhan, Izinkan Aku Berdosa’ diadaptasi dari novel karya Muhidin M. Dahlan berjudul ‘Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur’.
Film ini menceritakan perjalanan Kiran (Aghniny Haque) yang terseret ke dalam jurang kehancuran oleh serangkaian pengkhianatan setelah mengabdikan masa mudanya untuk kebajikan.
Kekecewaan demi kekecewaan mendorong Kiran untuk menggunakan keyakinannya dengan cara yang membingungkan, membawanya pada petualangan berbahaya yang menguji batas moralnya.
Saat tindakan pemberontakannya tak cukup, Kiran memutuskan untuk meningkatkan permainannya, menghadapi bahaya yang mengancam untuk membawanya ke dalam kebijaksanaan atau malapetaka.
Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada 22 Mei 2024.
(*)
Meski Nikita Mirzani Sudah Ditahan, Razman Pastikan Laporannya atas Dugaan Penganiayaan Tetap Berjalan
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ayu Wulansari K |