"Kami berharap aturan yang ada di sekolah itu bisa diperbaiki, dan para senior yang terlibat dapat dibina dan dievaluasi sehingga hal ini tidak perlu terjadi," ujarnya.
Sementara dilansir dari Tribun Gorontalo, dugaan kasus perundungan itu pun mendapat perhatian dari pemerhati anak di Gorontalo bernama Temmy Habibie.
Temmy menyoroti pentingnya faktor kesiapan mental dan budaya sekolah dalam mencegah kejadian perundungan tersebut.
"Perpaduan kemampuan diri ini, termasuk informasi awal mengenai sekolah, akan meminimalisir keinginan siswa untuk kabur saat menghadapi masalah," jelasnya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan perihal perlunya kontrol dan monitoring perlakuan yang dilakukan oleh senior.
"Perlu dibedakan mana perlakuan pembinaan karakter dan mana yang termasuk perundungan," ujarnya.
Ia pun mengimbau agar para orang tua untuk mempertimbangkan faktor-faktor tertentu sebelum memasukkan anaknya ke sekolah tertentu.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunGorontalo.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |