Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB Puji Retno Hardiningtyas menyampaikan bahwa dukungan dari sekolah dan orang tua sangat diharapkan agar gerakan literasi tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan.
Ia juga mengatakan, membaca nyaring memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, yaitu meningkatkan keterampilan berbahasa, membantu mengembangkan kosakata, memahami struktur kalimat, dan meningkatkan kemampuan berbicara.
“Ketika anak-anak mendengarkan cerita yang dibacakan dengan nyaring, mereka tidak hanya belajar memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga merasakan keindahan bahasa dan cerita yang disampaikan,” ujarnya.
Selain itu, kata Puji, membaca nyaring juga membangun keterampilan mendengar, meningkatkan konsentrasi dan disiplin, mengembangkan imajinasi, serta memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua atau guru.
Membaca nyaring juga membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mendengar yang menjadi salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar.
Dalam sesi bercerita pada lokakarya tersebut, siswa-siswa juga didorong untuk mengekspresikan diri melalui cerita yang mereka baca serta berdiskusi dengan teman-teman dan fasilitator. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan berkomunikasi dan berpikir analitis mereka.
“Kegiatan ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk berinteraksi secara aktif dengan teks yang akan memperkuat keterampilan literasi mereka. Ini juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis karena mereka diajak untuk bertanya dan berdiskusi tentang cerita yang mereka dengar," imbuh Puji.
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Yussy Maulia |