Baca Juga: Tak Ada Titik Temu, Aditya Zoni dan Yasmine Ow Akan Kembali Jalani Mediasi Minggu Depan
Isolasi dan Kesepian
Peralihan ke kerja jarak jauh bisa berdampak sangat buruk, membuat Anda merasa terisolasi dan kesepian.
Tanpa interaksi tatap muka dengan kolega Anda, Anda akan mudah merasa terputus dan ini dapat sangat mengganggu kesehatan mental Anda. Menciptakan ulang persahabatan di kantor secara online dapat tapi bisa jadi sulit dilakukan sehingga membuat pekerja jarak jauh merasa sangat stres dan cemas.
Survei yang dilakukan terhadap 1.005 pria dan wanita berusia 18 hingga 54 tahun di Indonesia oleh Populix dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2022 menemukan berbagai masalah yang memengaruhi kesehatan mental banyak orang seperti kondisi perekonomian yang tidak menentu, rasa kesepian setelah sekian lama menjalani pembatasan sosial, dan tuntutan pekerjaan.
Laporan survei “Keadaan Kesehatan Mental Indonesia dan Akses terhadap Bantuan Medis” menunjukkan bahwa 46% masalah kesehatan mental yang dialami masyarakat Indonesia dipicu oleh kesepian.
Beberapa orang mungkin merasa terisolasi saat bekerja jarak jauh namun saluran digital membantu mereka tetap terhubung secara sosial.
Mendorong adanya percakapan di luar topik kerja melalui platform obrolan dapat membantu terjalinnya ikatan antaranggota tim.
Fleksibilitas kerja jarak jauh juga memberikan lebih banyak waktu untuk berinteraksi offline dengan orang yang kita cintai secara lebih bermakna.
Pekerja jarak jauh harus didorong untuk mengganti alat digital dengan hubungan di kehidupan nyata untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja.
Sulit Ceraikan Erin Taulany? Permohonan Talak Andre Taulany Sampai Ditolak 2 Kali oleh Hakim, Ini Penyebabnya: Tidak Terbukti
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |