Grid.ID – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan nafas pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Oleh sebab itu, perhatian diberikan kepada sektor usaha tersebut agar dapat maju dan naik kelas.
Upaya mendukung ekosistem UMKM dan perkembangan bisnisnya dilakukan oleh banyak pihak, termasuk platform marketplace. Dengan keunggulan mudah diakses kapan saja dan di mana saja oleh konsumen, marketplace hadir sebagai wadah UMKM untuk memperluas pasar.
Demi menyebarkan semangat cinta produk lokal, marketplace pun mengadakan beragam program kreatif. Salah satu contohnya, Shopee Pilih Lokal yang digagas oleh Shopee Indonesia. Program ini sejalan dengan komitmen marketplace berwarna oranye tersebut untuk mempermudah akses konsumen terhadap produk-produk UMKM dari seluruh Indonesia.
Dengan pendekatan inklusif, Shopee Pilih Lokal memberi peluang yang sama bagi UMKM dari seluruh Indonesia untuk berkembang. Jadi, tidak hanya UMKM di kota besar saja yang merasakan pertumbuhan usaha serta manfaat ekonomi digital, tetapi juga di tingkat kabupaten.
Director of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna mengatakan, Shopee Pilih Lokal berhasil menjadi showcase produk UMKM dari seluruh Indonesia dan mempertinggi brand awareness mereka.
Baca Juga: Manfaatkan Shopee Live, Brand Lokal Dushishoes Dapat Peningkatan Pesanan hingga 16 Kali Lipat!
Terbukti, pada paruh pertama 2024, section khusus Shopee Pilih Lokal berhasil menarik lebih dari 29 juta pengguna Shopee untuk berkunjung serta berbelanja beragam produk UMKM lokal. Sebagai informasi, produk yang ada di Shopee Pilih Lokal telah dikurasi berdasarkan kualitas.
“Kami bangga bahwa pada semester awal 2024 Shopee Pilih Lokal bisa berkontribusi menciptakan pasar yang potensial bagi UMKM. Tidak hanya UMKM yang berdomisili di kota besar, tetapi juga tingkat kabupaten, seperti Klaten, Pandeglang, dan Mojokerto,” kata Monica.
Ia mengungkapkan, UMKM dari ketiga kabupaten tersebut mencetak peningkatan transaksi tertinggi pada semester awal 2024.
“(Keikutsertaan dalam Shopee Pilih Lokal) ini menunjukkan bagaimana pelaku UMKM lokal dari berbagai daerah memanfaatkan Shopee sebagai mitra untuk menciptakan bisnis yang berkesinambungan, serta penetrasi pasar melalui teknologi digital yang inklusif,” lanjut Monica.
Beda wilayah, beda pula produk favoritnya
Kemudian, Monica juga menjelaskan bahwa produk yang digemari dan banyak dipesan dari UMKM di beberapa wilayah cukup bervariasi. Adapun perbedaan preferensi produk tergantung pada letak geografis, kondisi cuaca, serta gaya hidup di setiap wilayah.
Konsumen di wilayah yang termasuk Waktu Indonesia Barat (WIB), yakni Sumatera hingga Jawa, misalnya. Produk UMKM yang laku di wilayah ini berasal dari kategori fesyen. Celana perempuan dan batik banyak dibeli. Hal ini disinyalir karena perkembangan tren fesyen di wilayah ini cukup riuh.
Produk lainnya berasal dari kategori makanan dan minuman. Camilan khas Sumatera Selatan, keripik pisang, mendominasi produk makanan terlaris pada semester pertama 2024 di wilayah ini.
Konsumen di wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA), seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara, cenderung memilih produk yang terkait dengan kondisi cuaca terik. Produk dari kategori kecantikan, yakni sunscreen, paling banyak dibeli.
Baca Juga: Shopee Live Dukung UMKM dan Brand Lokal Tingkatkan Penjualan di Semester Pertama 2024
Oleh karena wilayah tersebut juga unggul akan pariwisatanya, perlengkapan liburan, seperti aksesori, pakaian, sandal, dan kacamata masuk daftar pencarian produk tertinggi.
Pada wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT), yakni Maluku dan Papua, produk dari kategori teknologi lebih disukai. Aksesori ponsel, seperti casing HP, cukup populer. Begitu pula produk ponsel terbaru. Kemudian, kebutuhan di kategori home and living, seperti rak piring dan gorden, paling banyak dicari.
Buka peluang ekspor
Tidak hanya menjadi wadah inklusif bagi pelaku UMKM, marketplace juga membuka “pintu” untuk ekspor produk ke luar negeri. Shopee, misalnya, memiliki program Shopee Ekspor yang mengintegrasikan platform Shopee di berbagai negara. UMKM dari Indonesia yang ikut program ini dapat menjual produknya di platform Shopee yang ada di negara lain.
Hingga saat ini, lebih dari 26 juta produk UMKM lokal sudah diekspor ke berbagai negara. Pada 2024, ransaksi produk yang diekspor melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu.
“Ini menjadi bukti, Shopee tidak hanya menjadi tempat untuk berbelanja secara online, tetapi juga menjadi ruang perubahan yang aktif dalam membangun ekosistem bisnis lokal yang kuat dan berkelanjutan di seluruh Indonesia,” tutup Monica. (**CM/SHE)
Penulis | : | Sheila Respati |
Editor | : | Sheila Respati |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.