Awalnya, Dua Coffee bergabung dengan Tokopedia di tahun 2018, tetapi masih berfokus pada penjualan offline.
Baru di tahun 2020, ketika pandemi datang dan membawa dampak luas yang tak terduga, omzet Dua Coffee turun drastis hingga 80%.
Setelah bertukar pikiran dengan sesama pemilik coffee shop lainnya, Dua Coffee menemukan solusi kreatif.
Mereka menghadirkan produk kopi dengan kemasan besar (literan) dan fokus berjualan online di Tokopedia.
Meskipun pandemi telah berlalu, Dua Coffee terus memanfaatkan Tokopedia sebagai salah satu kanal penjualan utama online dan memanfaatkan beragam kampanye di Tokopedia, mulai dari Tokopedia NYAM! hingga Tokopedia Coffee Fest, untuk meningkatkan penjualan.
“Setiap bulannya, Dua Coffee bisa meraup omzet hingga Rp100 juta lewat Tokopedia,” ucap Wempi.
“Tak berhenti di situ, kini Dua Coffee juga memanfaatkan platform TikTok untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk kopi lokal lewat berbagai konten video pendek yang informatif sekaligus menghibur."
"Misalnya, kami mengedukasi penonton di TikTok seputar perbedaan antara kopi americano dan long black, dimana perbedaannya terletak pada proses penyajiannya,” tutup Wempi.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.