Sebelum dibunuh, korban rupanya sering mendapat kekerasan dari SH.
Bahkan, korban pernah melaporkan pelaku SH (33) yang saat itu masih menjadi suaminya atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada 2019.
Kapolres Banjarnegara AKBP Erick Budi Santoso mengatakan, kondisi itu menyebabkan keduanya bercerai sekitar enam bulan yang lalu.
Namun menurut Erick, laporan tersebut akhirnya dicabut karena korban memaafkan pelaku. Mereka kembali bersama dan memiliki anak.
SH juga mengaku, sempat mengancam akan membunuh mantan istrinya melalui pesan suara aplikasi WhatsApp.
"Sekitar satu bulan lalu, waktu dia pergi liburan, saya kirim pesan suara kurang lebih begitu (mengancam akan membunuh)," kata SH.
Rupanya pelaku nekat melakukan itu lantaran korban menolak ajakan rujuk.
"Tersangka mengajak rujuk sedangkan korban menolak, di mana 6 bulan sebelumnya sudah ada putusan cerai dari Pengadilan Agama Banjarnegara," ungkap Erick saat ungkap kasus di mapolres, Jumat (12/7/2024).
(*)
Source | : | TribunMedan.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |