Nostalgia era digital, post-internet, dan berbagai subkultur global dihadirkan dengan sentuhan unik dalam 50 busana yang memadukan inovasi dan tradisi.
Tema DEEPSCROLL HEALING menggali hiruk-pikuk budaya internet dan teknologi. Koleksi ini terinspirasi dari kebisingan suburb Denpasar, pasar Kreneng, dan berbagai subkultur global.
Future Loundry mengeksplorasi bagaimana generasi sekarang menampilkan nostalgia era digital melalui busana yang menggabungkan elemen ironi dan eksentrik.
Sebagai jenama yang telah mengukir nama di kancah streetwear internasional, sang pendiri Ican Harem melihat JF3 sebagai platform tepat untuk memperkenalkan karya Future Loundry kepada ekosistem mode tanah air.
"Kami ingin mempresentasikan karya-karya kami di tempat dan momentum yang tepat. Melihat sepak terjang JF3 dalam membangun ekosistem fashion di Indonesia, kami percaya JF3 adalah ruang yang ideal.”
Mendukung sustainability dalam proses produksi, Future Loundry menggunakan 70% bahan bekas yang diperoleh dari pedagang baju bekas di pasar Kreneng, Denpasar.
Koleksi ini menggabungkan motif sporty dengan tribal, kaos band metal, grafik anime, dan teknik dekonstruksi yang menghasilkan siluet dan fungsi yang baru.
Bahan-bahan reject dari produksi massal retail juga diolah kembali menjadi karya busana yang unik dan futuristik.
Dalam pembuatan koleksi ini, Future Loundry melibatkan beberapa figur seperti builder sepeda motor Bingky Bikers, desainer Toton Januar, serta musisi seperti Ramen Girl dan Rendi Denista.
Koleksi ini tersedia untuk dibeli secara online di website www.icanharem.com. (*)
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |