Untuk mengasah kemampuannya, Veddriq Leonardo harus berlatih hingga keluar daerah.
"Dulu waktu awal-awal latihannya di Singkawang, itu saya yang biasa tanda tangani izinnya" ucap Sumaryanto.
"Karena kalau minta tanda tangan emaknya pasti tak mau kan (tak diizinkan)," lanjutnya.
Termasuk saat Veddriq Leonardo meminta izin untuk berlatih di Gunung Slamet di Jawa Tengah.
"Itu saya yang kasih tanda tangan izin karena dia maunya kan ke sana. Itu kan benar-benar manjat tebing. Nyawa taruhannya itu" ungkap Sumaryanto.
Melansir Tribunnews.com, pria kelahiran Pontianak, 11 Maret 1997 ini mengenal olahraga panjat tebing sejak duduk di bangku SMA.
Ia pertama kali berlaga di ajang tingkat nasional pada lomba yang diselenggarakan di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Veddriq kemudian menjadi atlet pertama dalam sejarah yang memanjat dinding lintasan speed setinggi 15 meter dengan waktu kurang dari 5 detik, yakni pada 4,79 detik di babak penyisihan Olimpiade Paris 2024.
Pada tahun 2023, ia juga telah berhasil meraih medali emas IFSC Climbing World Cup 2023 di Seoul, Korea Selatan.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |