Grid.ID - Atlet panjat tebing Veddriq Leonardo berhasil bawa pulang medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Veddriq Leonardo tampil mengesankan di babak final cabang panjat tebing putra nomor speed.
Mengutip Kompas.com, Veddriq berhasil mencetak waktu tercepat dengan 4,75 detik, unggul dari atlet China Wu Peng dengan catatan waktu 4,77 detik.
Berkat kemampuannya yang luar biasa itu, Veddriq Leonardo pun mendapat julukan Spiderman dari netizen Indonesia.
Bukan cuma itu, prestasi Veddriq bahkan menjadi sorotan dan dikenal di mata dunia.
Sebagai seseorang yang berhasil mengharumkan nama Bangsa, sosok Veddriq tentunya langsung menjadi pembicaraan.
Siapa sangka, Veddriq Leonardo rupanya memiliki masa lalu yang luar biasa.
Ia sudah memiliki daya juang sejak masih kecil.
Hal ini diungkapkan oleh sang ayah, Sumaryanto, saat ditemui awak media.
Sumaryanto menceritakan bahwa anaknya pernah rela berjualan kue hingga nasi kuning saat masih sekolah.
Hal tersebut ternyata telah dilakukan Veddriq sejak duduk dibangku kelas 4 SD.
Uang hasil menjual kue tersebut lalu digunakan oleh Veddriq untuk bekalnya di sekolah.
"Istri saya kan ibu rumah tangga, tapi bisa bikin kue. Termasuk Veddriq itulah. Jualan kue juga di sekolah," ungkap Sumaryanto seperti dikutip Grid.ID dari Tribun Pontianak, Senin (12/8/2024).
"Misalnya ada temannya yang mau makan nasi kuning, nanti mamanya yang bikinkan, lalu dia jual ke temannya di sekolah," ujarnya.
"Nanti itulah untungnya itu untuk bekal dia sekolah," lanjut Sumaryanto.
Bukan cuma itu, Veddriq juga dikenal sebagai anak yang taat beribadah.
Menurut penuturan sang ibu, Rosita, Veddriq bahkan mampu melaksanakan puasa Ramadhan penuh saat masih kelas 3 SD.
Kala cuaca sedang panas, terlebih demam, Rosita meminta anaknya tidak puasa, namun Veddriq tetap melaksanakan.
"Kita mau bangunkan kasihan kan. Tapi tetap puasa dia walaupun tak sahur," ungkapnya.
Perjuangan Veddriq Demi jadi Atlet
Pencapain Veddriq Leonardo saat ini bukanlah hal yang instan.
Sang ayah mengatakan Veddriq telah melewati begitu banyak rintangan hingga akhirnya bisa mendapatkan emas di Olimpiade Paris 2024.
Untuk mengasah kemampuannya, Veddriq Leonardo harus berlatih hingga keluar daerah.
"Dulu waktu awal-awal latihannya di Singkawang, itu saya yang biasa tanda tangani izinnya" ucap Sumaryanto.
"Karena kalau minta tanda tangan emaknya pasti tak mau kan (tak diizinkan)," lanjutnya.
Termasuk saat Veddriq Leonardo meminta izin untuk berlatih di Gunung Slamet di Jawa Tengah.
"Itu saya yang kasih tanda tangan izin karena dia maunya kan ke sana. Itu kan benar-benar manjat tebing. Nyawa taruhannya itu" ungkap Sumaryanto.
Melansir Tribunnews.com, pria kelahiran Pontianak, 11 Maret 1997 ini mengenal olahraga panjat tebing sejak duduk di bangku SMA.
Ia pertama kali berlaga di ajang tingkat nasional pada lomba yang diselenggarakan di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Veddriq kemudian menjadi atlet pertama dalam sejarah yang memanjat dinding lintasan speed setinggi 15 meter dengan waktu kurang dari 5 detik, yakni pada 4,79 detik di babak penyisihan Olimpiade Paris 2024.
Pada tahun 2023, ia juga telah berhasil meraih medali emas IFSC Climbing World Cup 2023 di Seoul, Korea Selatan.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |