“Aku dari kecil dari tahun 1980 sendiri, orangtua tinggal di Timor Leste, udah dari kelas 1 SMP (hidup mandiri),” kata Jeremy Teti.
“Malah gue merasa gak nyaman kalau ada orang di rumah, kecuali bestie yang kenal ya,” katanya.
“Aku tinggal sendiri, gak ada ART, gue mah serba bisa, manjat pohon bisa,” canda Jeremy.
Jika nantinya Jeremy benar-benar menjual rumahnya, kini, tinggal Jeremy Teti yang sedang bingung menentukan kehidupan selanjutnya.
Pria kelahiran Atambua NTT itu belum memutuskan apakah akan tinggal di apartement seorang diri lagi, atau malah ke Magelang, Jawa Tengah, tempat keluarganya kini berdomisili.
“Hidup sendiri kayaknya enak di apartement deh,” kata Jeremy Teti.
“Tapi ada kakak adik di sana (Magelang). Kuburan orangtua juga udah dipindahin ke sana,” kata Jeremy bingung.
Nyatanya, sampai saat ini, Jeremy Teti belum benar-benar melepas rumah yang ia tinggali saat ini.
Sebenarnya, ada ajakan dari adik dan kakak Jeremy yang kini tinggal di Magelang, untuk menetap di sana, di kaki gunung Tidar.
Jeremy disarankan untuk membangun kamar kost dari hasil menjual rumah di Tangerang, dan tinggal menikmati hasil dari kerja kerasnya. (*)
Source | : | Pagi Pagi Ambyar Trans TV |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |