Namun perjuangan Nico tak berhenti sampai di situ.
Ia tetap berusaha bertemu Paus Fransiskus ketika Sri Paus sedang dalam perjalanan dari bandara menuju ke Kedubes Vatikan.
Di situlah, Nico akhirnya bisa memanggil nama Paus Fransiskus dan melihat langsung sang pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma sedunia tersebut.
"Saya langsung mandi, beres-beres, naik ojol dan turun di Kedutaan Besar Vatikan. Saya seneng banget saat denger Paus belum lewat. Saat itu, saya sudah bersyukur banget bisa melambaikan tangan ke Paus, teriak manggil nama beliau dan melihat senyumnya yang khas. Saat itu, saya merasa, "Sudah cukup, nggak misa pun nggak apa-apa,'" lanjutnya lagi.
Namun takdir berkata lain.
Pada Rabu (4/9/2024) malam, salah satu teman Nico mendadak memberikan kabar bahwa ada satu tiket misa akbar yang mendadak dibatalkan.
Nico pun langsung bersyukur kepada Tuhan karena doanya untuk misa bersama Paus Fransiskus akhirnya dikabulkan.
"Rabu malam, nggak ada angin, nggak ada hujan, tiba-tiba temen saya (frater) ngasih tahu kalau ada satu tiket cancelan, tapi di Stadion Madya. Saya spechless, langsung bersyukur lagi sama Tuhan karena doa saya dikabulkan: Saya bisa ikut Misa bersama Paus, menghirup udara yang sama dengan Paus, melihat beliau dari dekat, dan merasakan vibe misa dengan Paus walaupun tidak langsung di GBK," ujar Nico dengan terharu.
Nico mengaku sangat bersyukur lantaran bisa melihat Paus Fransiskus saat naik popemobile Pindad Maung di depannya.
Ia menangis terharu saat akhirnya bisa melihat Paus Fransiskus secara langsung.
"Saya nangis pas liat Paus lewat, sangat dekat dengan saya. I'm so grateful to meet him (Saya sangat beruntung bisa berjumpa dengan beliau)," kata Nico.
Penulis | : | Irene Cynthia |
Editor | : | Irene Cynthia |