“Caranya, ya saya beranggapan, saya sedang pelayanan di gereja saya, di hadapan ratusan orang, bukan puluhan ribu, atau jutaan jemaat. Maka, saya harus menampilkan terbaik. Jadi, enggak usah berpikir, yang menonton saya itu puluhan ribu orang, bahkan jutaan orang. Saya hanya berpikir, saya sedang berada di gereja saya, sedang pelayanan, itu saja, dan relaks,” ujar Dustin.
Dustin mengatakan, ia hanyalah alat yang dipakai Tuhan dan meminta orang-orang agar tidak membanggakan dirinya usai misa tersebut digelar.
“Saya cuma mau bilang, please, jangan banggakan saya. Sekali lagi saya tekankan, jangan banggakan saya. Saya ini hanya alat yang dipakai Tuhan. Saya ini enggak bisa apa-apa. Saya ini masih banyak kurangnya. Saya cuma mau bilang, banggakan Tuhan. Tanpa campur tangan Tuhan, saya tidak bisa seperti ini. Tidak bisa di titik ini. Dan tidak bisa membaca selancar itu. Jadi pesan saya, banggakan Tuhan. Jangan banggakan manusia,” tutupnya.
Melansir dari Kompas TV, Paus Fransiskus datang ke Indonesia pada 3 September 2024 lalu.
Selama 4 hari, Paus Fransiskus berdialog dengan banyak tokoh.
Mulai dari Presiden Joko Widodo, para biarawan biarawati, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar hingga para perwakilan dari Serikat Yesus.
Paus Fransiskus mengakhiri kunjungannya di Indonesia dengan misa akbar bersama 80 ribu lebih umat Katolik dari seluruh Indonesia di GBK pada 5 September 2024.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Irene Cynthia |
Editor | : | Irene Cynthia |