Hanya saja, Umi Pipik mengingatkan kepada Abidzar, semoga ia bisa mendapatkan jodoh yang bisa saling dukung satu sama lain, baik dalam suka maupun duka.
“Saya penginnya, kita gak tau umur, pengin anak ada yang benar-benar bisa jagain, mau hidup susah, karena kita pernah di titik nol,” kata Umi Pipik.
“Saya gak pengin Abi dapat pendamping yang apa isilahnya menye-menye, maunya hidup di zona nyaman saja,” pesan Umi Pipik.
“Karena kita pernah hidup di bawah, pernah susah.”
“Dibawa senang pasti, anak orang harus dibawa senang pasti, tapi apa bisa dibawa susah juga,” kata janda ustaz Jefri Al Buchory itu.
Sementara itu, sampai saat ini Sintya Marisca memang belum memutuskan untuk memakai hijab.
Hanya dalam beberapa kesempatan, Sintya terlihat memakai hijab, salah satunya ketika Sintya menjadi muse dalam peragaan busana yang dirilis oleh Umi Pipik.
Lalu bagaimana tanggapan Umi Pipik? Apakah Sintya Marisca tetap menjadi calon menantu idaman?
“Semuanya proses, Umi pas nikah sama Abi (ustaz Jeffri Al Buchory) belum berhijab, ya kalau bisa prosesnya jangan lama-lama,” kata Umi Pipik.
“Ketika sudah jadi suami, kamu (Abidzar) akan bertanggunghawab.”
“Dengan tidak berhijab perempuan bisa bawa 4 laki-lakinya masuk neraka, suami, ayah, paman dan anak.”
Source | : | Pagi Pagi Ambyar Trans TV |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |