Korban dipegangi oleh tiga pelaku lain hingga akhirnya meninggal dunia.
Para pelaku yang mengira korban hanya pingsan lantas bergantian merudapaksa AA di tempat tersebut.
Para pelaku juga membawa jasad AA ke TKP dengan cara diseret selama 30 menit.
Di sana AA kembali dirudapaksa kedua kali oleh para pelaku.
Setelah itu jasad AA ditinggalkan begitu saja di lokasi.
Dikutip dari laman Kompas.com, setelah keempat pelaku tertangkap, tiga di antaranya justru tak bisa ditahan.
Hal itu membuat ayah korban menangis pilu lantaran merasa tidak adil.
"Pas kejadian di hari itu, aku gelisah terus. Terbayang wajah anak, tak bisa lupa. Mata saya nangis, hati saya nangis. Itu anak emas saya perempuan satu-satunya yang ikut saya. Kakaknya ada di dusun, cuma di AA yang ikut saya," ujar S, ayah kandung korban.
Ia pun menentang keras ketiga pelaku pembunuhan anaknya yang tidak ditahan.
"Kalau orang tiga itu pulang saya tidak setuju benar. Memang iya mereka anak-anak, cuma ada hukumnya. Itu anak orang dicabuli dan dibunuh," jelasnya.
"Saya minta tolong sama bapak kepolisian mana keadilannya, kasih saja empat-empatnya hukuman setimpal," tambahnya.
Baca Juga: Terungkap Fakta Baru Pembunuhan Nizam oleh Ibu Tiri di Pontianak, Kepala Desa Beberkan Hal Ini
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |