Kini pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait kasus keracunan massal tersebut.
Melansir dari Kompas.com, Kapolsek Pare Iptu Siswo Edi menyebut kasus tersebut telah menjadi perhatian serius yang harus ditangani.
"Peristiwa ini mengejutkan masyarakat setempat dan menjadi perhatian serius bagi kepolisian. Kasusnya nanti ditangani oleh Satreskrim," ujarnya.
Diketahui makanan dan minuman yang dikonsumsi dibagikan secara gratis oleh panitia.
Namun terdapat kejanggalan pada makanan dan minuman yang dibagikan.
Beberapa warga bersaksi bahwa rasa makanan sudah berubah.
Selain itu, keterangan kedaluwarsa pada kemasan juga sudah hilang.
Seorang jemaah berinisial S menyebut bahwa makanan yang dibagikan banyak yang sudah melempem.
"Saya cek kedaluwarsanya juga sudah tidak ada. Biasanya kan ada keterangan kedaluwarsanya di bagian tutup botol," jelasnya.
"Padahal itu minuman mahal. Kalau di toko harganya sekitar Rp 7.000-an," sambungnya.
Diketahui pihak kepolisian telah mengamankan sampel dari makanan dan minuman yang dibagikan.
(*)
3 Shio yang Hobinya Keluar Malam, Nggak Betah Tiduran Doang di Kamar dan Pengennya Nglayap
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |