Laporan wartawan Grid.ID, Ulfa Lutfia
Grid.ID - Yudha Arfandi menangis saat membacakan pledoi atau nota pembelaan di sidang kematian Dante.
Dalam sidang yang digelar pada Senin (7/10/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Yudha Arfandi membacakan pembelaan yang ia tulis sendiri di buku bersampul hitam.
Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Yudha Arfandi sempat menangis dan sesekali terisak ketika membacakan nota pembelaan yang ditulisnya.
Pembelaan berjudul "Suatu Saat Kebenaran Akan Menemukan Jalannya Sendiri" itu ditulis pada 6 Oktober 2024, saat menjalani masa tahanan di Rutan Cipinang.
Dalam pembelaan tersebut, mantan kekasih Tamara Tyasmara membantah melakukan pembunuhan berencana terhadap Dante.
Ia mengaku hanya berniat untuk mengajarkan Dante berlatih berenang.
"Tidak pernah terpikir rencana apalagi niat untuk melakukan pembunuhan berencana seperti yang ditujukan terhadap saya oleh Penuntut Umum dalam surat tuntutannya yang hanya bersandarkan kepada keterangan saksi Tamara," kata Yudha Arfandi di PN Jakarta Timur, Senin (7/10/2024).
"Di dalam perkara ini, saya dituduhkan melakukan sesuatu hal yang tidak saya lakukan. Saya dituduh melakukan pembunuhan berencana, pembunuhan, dan bahkan kekerasan terhadap anak korban almarhum Dante," lanjutnya.
Yudha Arfandi juga menyatakan kalau selama ini ia memperlakukan Dante dengan baik, bahkan sudah menganggapnya seperti anaknya sendiri.
"Justru selama saya mengenal korban almarhum Dante saya selalu memberikan perhatian yang lebih, melindungi, mengajari, menyayangi, bahkan mencintai Dante seperti anak saya sendiri," papar Yudha.
Suara Yudha mulai bergetar saat ia mengungkapkan banyaknya cacian yang diterimanya dan keluarga.
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Okki Margaretha |