"Penyakit ini disebut sindrom karena merupakan kumpulan berbagai gejala. Pada prinsipnya gejala yang timbul karena berhubungan dengan ketidak seimbangan hormon di tubuh kita" jelas dokter Ander.
Dokter Andre menerangkan, pada awalnya terjadi tidak spesifik atau menyerupai penyakit lainnya seperti mudah lelah atau letih, sakit kepala, kurangnya libido, gangguan siklus haid pada wanita, gangguan penglihatan atau pandangan ganda.
Juga buang air kecil yang sangat berlebihan, gangguan garam atau elektrolit di tubuh dan lain sebagainya.
Ia menerangkan, empty sella syndrom adalah sekumpulan gejala yang berhubungan dengan gangguan pada sella tursica atau rumah pengatur hormon di tubuh dan kelenjar pituitary.
Kelenjar pituitary adalah kelenjar yang berukuran kecil seperti kacang tetapi fungsinya sangat penting bagi tubuh kita dalam mengatur hormon tubuh.
"Karena fungsinya yang sangat penting maka organ ini dilindungi oleh tulang yang disebut sella tursica," imbuhnya.
Pada empty sella syndrom, sella tursica ini bisa terjadi gangguan dan diisi oleh cairan otak yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan pada kelenjar pituitary atau kelenjar pituitary ini mengecil.
Pengobatan Empty Sella Syndrome
Empty sella syndrome biasanya bukan suatu kondisi yang mengancam jiwa.
Pasien yang mengalami kondisi ini namun tidak mengalai masalah kesehatan apapun tidak perlu melakukan perawatan.
Namun bila gejalanya kiang mengganggu mungkin dokter akan menawarkan perawatan dengan obat jika kelenjar pituitary tak mengeluarkan jumlah hormon yang tepat.
Jika cairan tulang belakang bocor dari hidung, dokter mungkin melakukan operasi untuk mencegah hal tersebut terjadi.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Primaya Hospital,Hopkins Medicine |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |