“Kalau dulu kehidupan dia di klinik, di rumah sakit berteman sama sesama pasien, dokter, perawat, kalau sekarang dia sudah bisa bilang aku punya bestie dan bilang ‘Ibu, I think I have a crush’,” kata Denada seraya tertawa.
Melihat kondisi kesehatan Aisha yang amat pesat perkembangannya, Denada mengaku terharu dan amat bersyukur.
Maklum, sepanjang beberapa tahun ke belakang, Denada mati-matian berjuang untuk sang anak agar sembuh melawan kankernya.
Denada sampai menjual rumah mewahnya di Indonesia dan memilih untuk tinggal di Singapura, demi bisa mendapatkan perawatan kesehatan terbaik.
“Tingginya Masya Allah, buat yang tau kalau anaknya jalani chemo lama, pasti melihat perkembangannya yang sekarang aku bersyukur, Masya Allah rambut tumbuh kembali,” kata Denada.
“Aku selalu bilang aku bersyukur Allah titipkan anak yang Masya Allah, aku belajar banyak dari dia, disadarkan banyak hal dari dia, seorang anak usia sekian itu pertolongan Allah ke aku,” kata Denada.
“Ada di fase itu, setiap detiku bersyukur sama Allah.” (*)
11 Tahun Uje Meninggal Dunia, Abidzar Al Ghifari Ungkap Satu Penyesalannya, Ngaku Lakukan Ini Jelang Kepergian sang Ayah
Source | : | Pagi Pagi Ambyar Trans TV |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |