Manfaat EETS dibandingkan Pembedahan Konvensional
EETS memiliki beberapa keuntungan dibandingkan pembedahan konvensional.
Salah satu keuntungan utamanya adalah risiko yang lebih rendah. Dengan metode minimal invasif ini, kemungkinan kerusakan pada jaringan di sekitar tumor lebih kecil, yang pada gilirannya mengurangi komplikasi pasca operasi.
Selain itu, waktu pemulihan pasien juga lebih cepat, memungkinkan mereka kembali ke aktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat.
Nyeri pasca operasi juga umumnya lebih sedikit dibandingkan dengan prosedur konvensional.
Baca Juga: Ada Dugaan Penggelapan Dana di Perusahaannya, Hamish Daud Minta Perlindungan Hukum
Risiko atau Komplikasi EETS
Meskipun EETS relatif aman, risiko dan komplikasi tetap ada. Infeksi adalah salah satu risiko yang dapat terjadi pasca operasi, serta perdarahan yang mungkin muncul selama dan setelah prosedur.
Gangguan penglihatan juga menjadi perhatian, mengingat lokasi tumor yang dekat dengan saraf optik.
Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk memahami risiko ini sebelum menjalani prosedur.
Proses Pemulihan dan Perawatan Pasca Prosedur EETS
Setelah melakukan EETS, pasien akan menjalani proses pemulihan yang melibatkan pemantauan di rumah sakit.
Rata-rata masa perawatan di rumah sakit untuk tindakan EETS ini berkisar antara satu hingga tiga hari, tergantung pada kondisi individu pasien dan adanya komplikasi yang mungkin muncul.
Selama periode ini, tim medis akan memastikan bahwa pasien tidak mengalami masalah lebih lanjut.
Kriteria untuk Melakukan EETS
Kriteria untuk melakukan pembedahan dengan metode EETS mencakup ukuran dan lokasi tumor, serta dampak yang ditimbulkan oleh tumor terhadap kesehatan pasien.
Dengan pengalaman dalam menangani banyak kasus, dokter spesialis THT dan bedah saraf akan bekerja sama untuk menentukan apakah metode ini adalah pilihan terbaik bagi pasien tertentu.
Baca Juga: Bagikan Pengalaman Pribadi, Rose BLACKPINK Siap Rilis Album Solo Tentang Hubungan Toksik
Kolaborasi Tim Multidisiplin
Kolaborasi antara tim dokter multidisiplin, termasuk spesialis neurologi, endokrinologi, bedah saraf, dan THT, sangat penting dalam manajemen pasien tumor hipofisis.
Setiap spesialis membawa keahlian unik yang mendukung diagnosis dan perawatan menyeluruh, memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan terbaik yang dapat meningkatkan hasil kesehatan mereka.
Sampai saat ini, tim multidisiplin RS Siloam Lippo Village Karawaci telah menangani lebih dari 80 kasus kanker hipofisis.
Tumor hipofisis adalah kondisi yang kompleks dengan berbagai implikasi kesehatan.
Masyarakat perlu lebih mengenali tanda-tanda awal dan pentingnya melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang tepat waktu dapat membuat perbedaan besar dalam hasil perawatan dan kualitas hidup pasien.
(*)
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |