Menurutnya, sejauh ini kita kesulitan melihat perubahan signifikan dari apa yang kita perjuangkan selama.
Atas alasan itulah ia menambahkan, "kita mesti lebih keras mengupayakan perubahan yang lebih membawa dampak."
"Kita membutuhkan sebuah sudut pandang baru demi menghadapi bencana lingkungan hidup," ujar Didi.
"Kita perlu kembali melihat kepada hal-hal yang selama ini kuat mengakar di masyarakat kita, namun tak pernah bersanding dengan upaya perbaikan lingkungan."
Keberadaan adat dan tradisi di kepulauan ini yang sejatinya memiliki kearifan dalam menjaga ekologi, demikian hemat Didi.
"Melestarikan tradisi dan menjaga adat adalah sudut pandang kini yang harus lebih kencang kita suarakan," imbuhnya.
"Mari ciptakan sudutsudut pandang baru, Bumi membutuhkan perubahan signifkan dari kita para insannya.”
Agung Wibawanto selaku Marketing Communication Manager untuk National Geographic Indonesia, mengungkapkan bahwa melalui pameran ini National Geographic Indonesia tidak hanya menampilkan keindahan alam Nusantara, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang tanggung jawab bersama untuk kelestarian Bumi.
"Selama 20 tahun terakhir, kami telah berusaha menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Melalui visual yang menawan dan informatif, kami ingin mengajak para pengunjung untuk menyadari bahwa setiap langkah kecil dapat menciptakan dampak besar bagi generasi mendatang," ujar Agung.
"Mari bersama-sama berkontribusi untuk masa depan Bumi yang lebih berkelanjutan."
"Sudut pandang yang kerap terlewat ketika membicarakan krisis iklim adalah peran pentingnya karbon biru, memuliakan pesisir dan lautan," ungkap Mahandis Yoanata Thamrin, Managing Editor National Geographic Indonesia.
Baca Juga: Resep Minuman Anti Kembung, Cocok Dikonsumsi Pagi Hari atau Saat Cuaca Dingin
Andrew Andika Jawab Isu Selingkuh dengan Soraya Rasyid, Pernah Nginap di Rumahnya
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |