Julukan "Pesek" yang kini menjadi identitasnya berasal dari panggilan akrab teman-temannya.
Bakat seni yang dimiliki Yati Pesek diwarisi dari keluarganya.
Ayahnya adalah seorang pengrawit, sementara ibunya seorang penari yang juga terlibat dalam seni wayang orang.
Yati tidak hanya belajar menari dari ibunya, tetapi juga menimba ilmu privat dari R. M. Joko Daulat, seorang guru tari ternama dari Konservatori Karawitan Surakarta.
Selain itu, ia juga mendapatkan pelatihan kelompok dari Basuki Koeswaraga, seorang pengajar tari dari Yogyakarta.
Karier seni Yati Pesek dimulai pada tahun 1964.
Perjalanan awalnya mencakup keterlibatan di komunitas seni seperti Wayang Orang Jati Mulya di Kebumen, Ketoprak Mudha Rahayu di Yogyakarta, dan Ketoprak Siswa Budaya di Tulungagung.
Kemampuan seni perannya yang terus berkembang membuka jalan bagi Yati untuk tampil di film Serangan Fajar pada tahun 1982.
Sejak saat itu, namanya semakin dikenal, dan ia aktif membintangi sejumlah film hingga kini.
Beberapa film populer yang pernah melibatkan Yati antara lain Mekah I'm Coming (2020), Yowis Ben 3 (2021), Teluh (2022), dan Gendut Siapa Takut?! (2022).
Selain menjadi aktris, Yati Pesek juga dikenal sebagai sinden, pemain ketoprak, dan pelawak yang kerap tampil dalam berbagai pertunjukan seni tradisional.
Meski kini telah berusia 72 tahun, Yati Pesek tetap berkarya dan menjadi teladan bagi generasi muda dalam dunia seni.
(*)
Nyesek, Anjing Bernama Pudding Setia Tunggu 9 Majikan yang Jadi Korban Tewas Pesawat Jeju Air, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |