Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Sosok Yati pesek kini jadi sorotan usai dihina dan direndahkan Gus Miftah pakai kata vulgar.
Yati Pesek ternyata sosok pelawak legendaris yang punya karier tak main-main di dunia hiburan.
Sosok Gus Miftah belakangan ini ramai jadi perbincangan usai mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji.
Pasalnya, pria pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu melontarkan kata-kata yang dianggap kurang pantas pada Sunhaji.
Gus Miftah bahkan banjir kritikan dari para netizen gegara kelakuannya .
Usai video mengolok-olok penjual es teh viral, Gus Miftah langsung meminta maaf.
Tak hanya Sunhaji, penjual es teh, Gus Miftah ternyata pernah menghina sampai merendahkan pelawak legendaris, Yati Pesek.
Melansir dari Kompas.com, Dalam rekaman video yang beredar, Gus Miftah terlihat mengucapkan kalimat yang dianggap merendahkan atau melecehkan secara verbal.
Video tersebut menunjukkan Gus Miftah hadir dalam sebuah acara pagelaran wayang kulit yang dipimpin oleh dalang Ki Warseno, beberapa tahun lalu.
Yang menarik, penampil dalam pertunjukan wayang tersebut adalah seniman senior asal Yogyakarta, Yati Pesek, yang bertindak sebagai sinden.
Gus Miftah dan Yati Pesek sempat terlibat dalam percakapan di acara itu. Awalnya, Gus Miftah menanggapi lagu berjudul “Bajing Loncat” yang dinyanyikan oleh Yati Pesek.
Namun, candaan yang dilontarkan Miftah terdengar merendahkan.
“Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah (Tadi lagunya Bajing Loncat. Bedebahnya saya ajak naik),” kata Miftah seperti dikutip dari video viral yang beredar di media sosial, Jumat (6/12/2024).
Seketika raut wajah Yati Pesek merasa tak nyaman. Yati Pesek lalu merespons, “Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho),” kata Yati.
Respons Yati Pesek terlihat kurang nyaman mendengar pernyataan itu. Ia kemudian menjawab, “Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (Sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho),” ungkapnya.
Alih-alih berhenti, Gus Miftah kembali melontarkan candaan lain yang bernada seksis kepada Yati Pesek.
Menyadari bahwa ucapannya semakin membuat Yati merasa tidak nyaman, Yati kemudian memberikan respons tegas, mempertanyakan status Gus Miftah yang dirasa tidak mencerminkan sosok seorang pemuka agama.
“Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai. (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustaz, bukan kiai),” kata Yati Pesek.
Lalu siapakah sosok Yati Pesek?
Melansir dari Tribun Seleb, Nama asli Yati Pesek adalah Suyati, yang lahir di Yogyakarta pada 8 September 1952.
Ia adalah anak dari pasangan Sujito dan Sujilah.
Julukan "Pesek" yang kini menjadi identitasnya berasal dari panggilan akrab teman-temannya.
Bakat seni yang dimiliki Yati Pesek diwarisi dari keluarganya.
Ayahnya adalah seorang pengrawit, sementara ibunya seorang penari yang juga terlibat dalam seni wayang orang.
Yati tidak hanya belajar menari dari ibunya, tetapi juga menimba ilmu privat dari R. M. Joko Daulat, seorang guru tari ternama dari Konservatori Karawitan Surakarta.
Selain itu, ia juga mendapatkan pelatihan kelompok dari Basuki Koeswaraga, seorang pengajar tari dari Yogyakarta.
Karier seni Yati Pesek dimulai pada tahun 1964.
Perjalanan awalnya mencakup keterlibatan di komunitas seni seperti Wayang Orang Jati Mulya di Kebumen, Ketoprak Mudha Rahayu di Yogyakarta, dan Ketoprak Siswa Budaya di Tulungagung.
Kemampuan seni perannya yang terus berkembang membuka jalan bagi Yati untuk tampil di film Serangan Fajar pada tahun 1982.
Sejak saat itu, namanya semakin dikenal, dan ia aktif membintangi sejumlah film hingga kini.
Beberapa film populer yang pernah melibatkan Yati antara lain Mekah I'm Coming (2020), Yowis Ben 3 (2021), Teluh (2022), dan Gendut Siapa Takut?! (2022).
Selain menjadi aktris, Yati Pesek juga dikenal sebagai sinden, pemain ketoprak, dan pelawak yang kerap tampil dalam berbagai pertunjukan seni tradisional.
Meski kini telah berusia 72 tahun, Yati Pesek tetap berkarya dan menjadi teladan bagi generasi muda dalam dunia seni.
(*)
Nyesek, Anjing Bernama Pudding Setia Tunggu 9 Majikan yang Jadi Korban Tewas Pesawat Jeju Air, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |