Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Tabiat I Wayan Agus Suartama atau Agus Buntung kini terbongkar.
Usai jadi tersangka dari kasus pelecehan beberapa wanita, tabiatnya kini dibongkar oleh rekan sesama disabilitas dan dosen di kampusnya.
Sebelumnya ramai beredar video pengakuan Agus Buntung terkait dengan dirinya yang merasa dijebak usai jadi tersangka kasus pelecehan.
"Jadi pada intinya itu saya benar-benar kaget dan syok. Tiba-tiba dijadiin tersangka," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Ia lantas mengaku hanya mengikuti keinginan dari si perempuan masuk ke dalam homestay.
"Saya dituduh melakukan kekerasan seksual, coba dipikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan), didorong aja saya, atau jangan diantar saya, atau ditinggal aja saya," sambungnya.
Penjelasan polisi, Agus memanfaatkan kerentanan berulang pada korban dengan kondisi yang lemah secara emosi.
Selain itu, tabiatnya pun diungkap oleh rekan sesama disabilitas.
Melansir dari Tribun Medan, rekan Wisnu Pradipta pun membongkar kesaksiannya.
Ia mengatakan bahwa Agus merupakan sosok yang jarang bergaul dengan rekan-rekan sesama disabilitas.
Baca Juga: Kronologi Penculikan Ibu di Bandung, Aksi Terekam CCTV, Pulang Diantar Tukang Ojek
Hal itu diduga lantaran Agus merasa memiliki kemampuan spesial yang hanya ia miliki.
"Cuma adik kami ini (Agus) agak sedikit berbeda dengan yang lain yaitu beliau tidak begitu aktif bersama teman-teman disabilitas yang lain.
Karena dia merasa lebih punya sesuatu yang spesial dengan yang lain," jelasnya.
Lebih lanjut, Wisnu juga menyoroti pola asuh orang tua Agus yang tampak terlalu berlebihan menyanjung kelebihan sang putra.
Contohnya sanjungan karena Agus bisa mengemudikan sepeda motor.
"Sehingga dia merasa lebih dari pada teman-temannya yang lain itu yang membuat dia jarang bergaul dengan teman-teman kita yang disabilitas," bebernya.
Tak berhenti di situ, tabiat Agus Buntung juga dibongkar oleh dosen di kampusnya.
I Made Ria Taurisia Armayani, salah dosen pembimbing akademik (PA) Agus Buntung di kampus mengaku pernah dilaporkan Agus ke Dinas Sosial.
"Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu," ujar Ria.
Hal tersebut rupanya bermula saat Agus menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT) padahal dirinya menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Ria yang bermaksud untuk membantu dengan membuka kembali sistem pembayaran yang sudah ditutup rupanya sia-sia saja.
Agus tetap tak kunjung membayar UKT meskipun beasiswa KIP-K telah cair.
Saat sistem pembayaran telah ditutup, Agus menghubungi Ria untuk meminjam uang untuk membayar UKT.
Namun karena sistem pembayaran telah ditutup, Agus tak dapat membayar UKT.
Keterlambatan tersebut membuat Agus tak dapat kembali menerima beasiswa KIP-K.
Hal itu membuatnya melaporkan Ria ke Dinas Sosial.
"Uang beasiswanya tidak dipergunakan dengan sebenarnya. Seharusnya uang beasiswa itu untuk membayar (UKT)," ungkap Ria.
Atas beredarnya kabar Agus melakukan pelecehan, Ria pun mengaku tidak kaget dan lebih memilih untuk menyerahkan ke pihak yang berwenang.
"Saya sayangkan (jadi tersangka pelecehan), iya. Tapi, saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama Agus membuat ulah."
"Intinya, kami serahkan ke penegak hukum sesuai hukum yang berlaku. Kalau ditanya bagaimana karakter Agus, ya seperti itulah intinya," tandasnya.
(*)
Source | : | Tribun Medan,Kompas.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |