Grid.ID - Biskuit menjadi camilan yang biasa dijadikan teman minum teh atau kopi.
Tapi pernah tidak memperhatikan bentuk biskuit yang kebanyakan memiliki lubang pada permukaannya?
Ternyata lubang pada permukaan biskuit memiliki fungsi yang jarang diketahui.
Mengutip laman English Heritage, biskuit berasal dari Bahasa Prancis bis-qui yang berarti roti yang dimasak dua kali.
Dahulu, Bangsa Romawi membuat biskuit untuk cadangan makanan saat melakukan penjelajahan.
Biskuit jadi lebih tahan lama ketimbang roti karena dimasak 2 kali.
Camilan ini umumnya memiliki tekstur renyah dengan bentuk beragam.
Tapi hampir kebanyakan biskuit memiliki lubang-lubang kecil pada permukaannya.
Melansir sajiansedap.id, ternyata lubang-lubang kecil pada biskuit punya fungsi dan peran yang sangat penting.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Makan Biskuit Coklat, Ada Penghiburan Diri dan Kebutuhan Emosional
Tanpa lubang-lubang tersebut, kemungkinan biskut tidak akan pernah ada.
Melansir dari Curiosity, ternyata fungsi dari lubang-lubang kecil ini adalah menahan biskuit untuk mengembung ketika menjadi adonan.
Dalam hal ini juga efisiensi terhadap bentuknya supaya lebih mudah masuk ke dalam kemasan plastik.
Jika pernah membuat adonan roti, mungkin akan sangat paham dengan proses pembuatannya.
Ketika membuat adonan roti atau pizza, prosesnya meliputi mencampur air, tepung terigu, ragi, dan enzim khusus secara bersama-sama.
Biarkan adonan yang baru dicampur itu bertahan selama sekitar 16 jam.
Saat itulah, enzim memecah pati dalam tepung menjadi gula sederhana, lalu ragi menelan gula-gula itu dan mengeluarkan gas karbon dioksida.
Gelembung gas yang membuatnya naik dalam proses yang disebut respirasi, lalu ketika menambahkan baking soda, garam, minyak, dan bumbu.
Kemudian, biarkan adonan naik sedikit lebih sebelum siap untuk digulung menjadi lembaran, baru adonan tersebut dilubangi.
Baca Juga: 4 Arti Mimpi Makan Biskuit Pertanda Baik, Bakal Ada Kejutan sampai Kenyamanan, Berbahagialah
Ketika proses pemanggangan, lubang-lubang kecil tersebut benar-benar berguna.
Saat proses pemanggangan, karbon dioksida dan air yang sudah ada di adonan mengembang ketika segala sesuatunya mulai memanas.
Akan sulit untuk tetap datar dengan semua proses itu, sehingga lubang biskuit melepaskan sedikit uap untuk menjaga benda-benda dari terlalu banyak mengembang.
Dengan jumlah lubang yang tepat, peningkatan itu tidak lepas kendali dan menghasilkan produk akhir yang rata dan renyah yang siap untuk dikonsumsi.
Namun, meski nikmat dikonsumsi bersama teh hangat, mengonsumsi biskuit dalam jumlah banyak berbahaya untuk kesehatan.
Melansir Times of India via Nakita.ID, biskuit ternyata bisa datangkan sejumlah bahaya ini bagi tubuh jika dimakan terlalu sering.
Biskuit mengandung minyak kelapa sawit yang bila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
Biasanya penggunaan minyak kelapa sawit digunakan secara berulang yang bisa menurunkan kapasitas antioksidan.
Selanjutnya akan membuat rentan terkena berbagai penyakit.
Hampir sebagian besar biskuit menggunakan minyak kelawa sawit yang dinilai paling tidak sehat untuk tubuh.
Biskuit juga menggunakan tepung serbaguna sebagai bahan utamanya.
Padahal, tepung tidak baik untuk kesehatan usus.
Tepung putih tidak mengandung mikro dan makronutrien yang menyebabkan bertambahnya berat badan serta lonjakan gula darah.
(*)
Source | : | times of india,Curiosity,Nakita |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |