"Makanya akhirnya bersuara gitu," tambahnya.
Meski begitu, Fedi Nuril selalu memastikan suara yang dilontarkannya bukan hanya omong kosong belaka.
Atau karena pengaruh emosi semata.
Namun sudah dilengkapi dengan riset yang dilakukan Fedi sendiri.
"Tapi yang gua pastikan waktu bersuara itu marahnya juga sudah diregulate sudah menurun," ujar Fedi Nuril.
"Nggak yang asal bunyi apa salah ngomong. Tetap punya data jadi kena sasaran gitu apa yang mau diomong," tandasnya.
(*)