Namun Erick Thohir berkilah dan menyatakan bahwa hal itu ialah hal biasa.
Erick mengatakan, PSSI sudah lama mengevaluasi kinerja pelatih asal Korea Selatan itu sebelum Indonesia dikalahkan China.
Ia juga mengakui adanya risiko dari keputusan PSSI ini.
“Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat. Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari,” tutupnya.
(*)
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Irene Cynthia |
Editor | : | Irene Cynthia |